close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pemerintah kembali meluncurkan investasi berupa surat utang saving bonds retail (SBR) seri keenam atau SBR 006. Alinea.id/Eka Setiyaningsih
icon caption
Pemerintah kembali meluncurkan investasi berupa surat utang saving bonds retail (SBR) seri keenam atau SBR 006. Alinea.id/Eka Setiyaningsih
Bisnis
Senin, 01 April 2019 13:05

Pemerintah luncurkan surat utang SBR006 mulai Rp1 jutaan

Pemerintah membidik target indikatif Rp5 triliun untuk surat utang ini.
swipe

Pemerintah kembali meluncurkan investasi berupa surat utang saving bonds retail (SBR) seri keenam atau SBR 006. Bonds ini mulai ditawarkan 1 April 2019 hingga 16 April 2019.

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan Loto S Ginting mengatakan, instrumen investasi ini ditawarkan dengan besaran minimum Rp1 juta dan maksimum pemesanan Rp3 miliar. 

Loto pun menetapkan target indikatif untuk SBR 006 maksimal Rp 5 triliun. Bila kupon SBR 006 telah menyentuh target maksimal, masyarakat tidak lagi bisa mengakses untuk memperoleh instrumen investasi.

Menurutnya, SBR menjadi salah satu pilihan istrumen investasi yang aman lantaran dijamin pemerintah.

"Instrumen (investasi) pembiayaannya oleh negara. Ini aman karena dijamin oleh negara," kata Loto saat peluncuran SBR 006 di Jakarta, Senin (1/4).

SBR 006 memiliki kupon mengambang dengan kupon minimal atau floating with floor ditetapkan sebesar 7,95%. Kupon mengambang berarti besaran kupon SBR bakal disesuaikan dengan perubahan BI 7 Day Reverse Repo Rate setiap tiga bulan.

Sementara itu, kupon minimal merupakan tingkat kupon pertama yang ditetapkan akan menjadi kupon minimal yang berlaku sampai jatuh tempo. SBR006 akan jatuh tempo pada 10 April 2021.

Adapun Kupon minimal mengacu pada BI 7 day reverse repo rate ditambah fixed spread 195 BPS atau 1,195% yang berlaku pada saat ini. "Berlaku kelipatan Rp 1 juta dengan maksimal 3 miliar," ujar Loto.

Bentuk dan karakteristik obligasi ini merupakan obligasi negara tanpa waktu, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada masa elunasan sebelum jatuh tempo (early redemption).

Loto mengatakan, dalam SBR seri ini, mitra distribusi investasi Kementerian Keuangan bertambah dari 11 menjadi 14 mitra.

Pemerintah menggandeng tiga mitra distribusi (Midis) baru yang akan membantu melayani pembelian melalui sistem online.

Tiga midis baru tersebut adalah PT Bank Maybank Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Nusantara Sejahtera Investama (Invisee). 

"Sehingga, Midis untuk SUN ritel online saat ini berjumlah 14 yang terdiri dari tujuh bank, dua perusahaan efek, tiga perusahaan efek khusus dan dua perusahaan fintech," ucap Loto.

Adapun SBR 006 bisa diperoleh dengan sistem online atau daring yang disediakan oleh mitra distribusi bank.

Tujuh bank tersebut yaitu BRI, BNI, BCA, Mandiri, Permata Bank, Maybank, dan BTN.

Kemudian perusahaan efek dan perusahaan efek khusus yang memiliki lisensi agen penjual reksa dana PT Danareksa Sekuritas, Trimegah Sekuritas, Bareksa Portal Investasi, PT Nusantara Sejahtera Investama (Invisee), PT Star Mercato Capitale (tanamduit).

"Sedangkan untuk perusahaan fintech bisa melalui Investree Radhika Jaya (Investree) dan PT Mitrausaha Indonesia Group (Modalku)," ujarnya.

Kementerian Keuangan sebelumnya telah meluncurkan SBR seri 005 yang ditawarkan mulai 10 Januari. SBR 005 memiliki kupon yang mengambang dengan kupon minimal 8,15%.

"Dengan berinvestasi di SBR, masyarakat sudah berpartisipasi aktif dalam mendukung keberlangsungan pembangunan yang manfaatnya akan dinikmati masyarakat Indonesia saat ini dan di masa yang akan datang," ujar Loto.

Adapun cara pembelian SBR 006 secara sebagai berikut.

1. Registrasi

Investor melakukan registrasi melalui sistem online Midis.

Membuat Single Investor Identification (SID) dan rekening surat berharga via sistem pemesanan online (bagi yang belum memiliki).

2. Pemesanan

Investor melakukan pemesanan melalui sistem elektronik Midis setelah membaca ketentuan dalam Memorandum Informasi.

Verified order akan mendapatkan kode pembayaran (billing code) via sistem elektronik Midis atau email kepada investor.

Billing code digunakan untuk penyetoran dana sesuai pemesanan.

3. Pembayaran

Pembayaran dapat dilakukan melalui seluruh Bank/Pos Persepsi dengan berbagai saluran pembayaran (teller, ATM, internet banking, mobile banking) dengan batas waktu maksimal 3 jam sejak pemesanan dinyatakan verified.

Calon investor memperoleh Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan notifikasi completed order via sistem elektronik Midis dan email yang terdaftar.

4. Konfirmasi, menerima bukti konfirmasi kepemilikan SBR via sistem elektronik Midis dan email yang terdaftar.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan