Pemerintah masih optimistis inflasi terjaga pada kisaran 3,5% sampai akhir 2018 dan diproyeksikan berlanjut sampai dengan tahun depan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani, mengklaim berhasil menjaga inflasi pada kisaran 3,5% pada tiga tahun terakhir.
"Ini yang ingin dijaga saat menghadapi situasi aspek global yang berubah secara dinamis," jelas Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers soal Inflasi di Kemenko Perekonomian, Jumat (24/8).
Pada kesempatan yang sama, turut hadir Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Perry mengklaim inflasi yang disebabkan kenaikkan harga barang impor terkendali sesuai dengan ekspektasi. Sekaligus terefleksi dari inflasi inti yang juga tidak ada kenaikan.
Meskipun ada kenaikan inflasi inti pada Juli 2018 sebesari 0,41 (month to month), namun demikan, hal itu bukan lah dampak dari nilai tukar rupiah.
"Pada Juli, inflasi inti 0,41 (mtm). Setelah dilihat, lebih banyak disebabkan biaya sekolah dan sewa rumah. Tidak ada kaitannya dengan nilai tukar," jelasnya.
Dengan melihat indikator-indikator itu, Perry berharap inflasi sampai pada akhir tahun ini dan tahun depan berada pada kisaran 3,5% plus minus 1%.
Senada dengan itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meyakinkan, cadangan pangan dalam kondisi aman dan harga pangan juga akan dikendalikan.
Kementerian Perdagangan telah menerbitkan izin impor tahap III sebanyak satu juta ton kepada Perum Bulog. Ini artinya Kemendag sudah menerbitkan izin impor beras sebanyak 2 juta ton. Dia memastikan tidak akan ada tambahan impor beras lagi disepanjang tahun ini. "Kalau sudah cukup, ya sudah lah," tegasnya.
Sumber: BPS