close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian nota keuangan dan RUU APBN 2022, Senin (16/08/2021). Foto tangkapan layar.
icon caption
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian nota keuangan dan RUU APBN 2022, Senin (16/08/2021). Foto tangkapan layar.
Bisnis
Senin, 16 Agustus 2021 11:57

Jokowi: Pertumbuhan ekonomi dipatok 5,5% di 2022

Pemerintah akan berusaha maksimal mencapai pertumbuhan ekonomi di batas atas, yaitu 5,5%.
swipe

Presiden Joko Widodo menyampaikan nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022, Senin (16/8). Pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi 5% hingga 5,5% di 2022.

"Pertumbuhan ekonomi 2022 dipekirakan pada kisaran 5% hingga 5,5%. Kami akan berusaha maksimal mencapai pertumbuhan di batas atas, yaitu 5,5%," kata Jokowi dari Jakarta, Senin (16/8). 

Namun, lanjutnya, Indonesia harus tetap waspada karena perkembangan Covid-19 masih sangat dinamis. Indonesia akan menggunakan seluruh sumber daya, analisis ilmiah, dan pandangan para ahli, untuk terus mengendalikan Covid-19.

Jokowi memandang, tingkat pertumbuhan ekonomi ini juga menggambarkan proyeksi pemulihan yang cukup kuat, didukung pertumbuhan investasi dan ekspor sebagai dampak pelaksanaan reformasi struktural. Namun, lanjutnya, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat ketidakpastian global dan domestik dapat menyumbang risiko pertumbuhan ekonomi ke depan. 

Sementara itu, di 2022 inflasi ditargetkan tetap terjaga pada tingkat 3%, yang menggambarkan kenaikan sisi permintaan, baik karena pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat. Kemudian, rupiah akan bergerak pada kisaran Rp14.350 per dollar AS dan suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun diperkiarakn 6,82%, yang mencerminkan fundamental ekonomi indonesia dan pengaruh dinamika global. 

Kemudian, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan akan berkisar pada US$63 per barel. Lifting minyak bumi dan gas diperkirakan masing-masing mencapai 703.000 barel dan 1,036 juta barel setara minyak per hari.

"Pemulihan ekonomi 2022 harus antisipatif, responsif, dan fleksibel merespons ketidakpastian, tetapi tetap mencerminkan optimisme dan kehati-hatian," ujar dia.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan