close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kawasan industri halal di Kawasan Industri Bintan. Foto bkpm.go.id
icon caption
Kawasan industri halal di Kawasan Industri Bintan. Foto bkpm.go.id
Bisnis
Selasa, 24 November 2020 19:40

Bersiap jadi hub industri halal global, pemerintah siapkan 6 kawasan khusus

Dari enam calon kawasan industri halal tersebut, dua di antaranya telah memasuki tahap verifikasi.
swipe

Pemerintah sedang menyiapkan enam kawasan industri halal untuk mendorong cita-cita Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia sebagai hub industri halal global. Dari enam calon kawasan industri halal tersebut, dua di antaranya telah memasuki tahap verifikasi.

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan, dua calon kawasan industri halal yang telah memasuki tahapan verifikasi tersebut, adalah Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten dan Kawasan Industri Safe N Lock, Sidoarjo Jawa Timur.

"Dapat kami laporkan beberapa pembangunan kawasan industri halal yang saat ini sudah ada, mulai dua kawasan yang sudah dalam proses verifikasi, dan empat kawasan lagi yang sedang persiapan pengembangan," katanya dalam diskusi Mendorong Pengembangan Industri Halal dan UU Ciptaker bersama Alinea Forum, Selasa (24/11).

Sedangkan, empat kawasan yang masih dalam persiapan menjadi hub industri halal adalah Kawasan Industri Bintan, Riau; Kawasan Industri Surya Borneo, Kalimantan Tengah; Kawasan Industri Batamindo, Kepulauan Riau; dan Kawasan Industri Jakarta Pulogadung, DKI Jakarta.

Selain mengembangkan kawasan khusus industri halal, pemerintah juga mendorong masuknya klaster industri halal di kawasan ekonomi khusus (KEK) yang telah terbentuk sebelumnya.

Dia mengatakan, nantinya bisa saja klaster industri halal ditambahkan ke dalam 11 KEK yang telah beroperasi dari total 15 KEK yang sedang dikembangkan.

"Selain mengembangkan zona tertentu di satu lokasi, kita juga mengembangkan klaster halal di dalam kawasan yang sudah ada, misal di beberapa Kek,Bisa saja nanti dibikin klaster-klaster misalkan industri FnB dan kosmetik misalkan di KEK Kendal," ujarnya.

Atau mengembangkan konsep wisata halal di empat KEK khusus pariwisata, seperti di KEK Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB); KEK Tanjung Lesung, Banten; KEK Tanjung Lesung, Bangka-Belitung; dan KEK Likupang, Sulawesi Utara.

"Bisa saja kita bikin klaster wisata halal di sana," ucapnya.

Sebagai negara muslim terbesar di dunia dengan jumlah penduduk 271 juta, Indonesia berkontribusi terhadap 13% populasi muslim dunia. Oleh karena itu, lanjutnya pengembangan industri halal di dalam negeri harus terus didorong.

Lebih lagi, saat ini ekspor produk halal Indonesia ke negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) hanya sebesar 10,7% dan berada di urutan ketiga, serta ke global hanya 3,8% atau US$7,6 miliar, jauh di bawah negara seperti UEA, Bahrain, dan Turki.

"Masih kecil sekali ekspor produk halal kita, dan potensinya masih sangat besar. Dengan populasi muslim sebesar ini kebutuhan produk halal juga sangat besar, karena itu membutuhkan industri halal yang juga besar sekali," tuturnya.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan