close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi / Shutterstock
icon caption
ilustrasi / Shutterstock
Bisnis
Selasa, 03 April 2018 10:22

Pemerintah siapkan Pusat Logistik Berikat khusus e-commerce

Selain PLB e commerce, Indonesia juga akan memiliki PLB barang jadi. Untuk penetapan awal, pemerintah memilih minuman keras.
swipe

Pemerintah mengembangkan Pusat Logistik Berikat (PLB) generasi dua. Rencananya, ada delapan bentuk PLB tambahan yang siap diluncurkan.

Salah satunya merupakan PLB e-commerce. Untuk PLB ini, pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai e- commerce distribution center (EDC) seperti Malaysia. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan sudah ada beberapa perusahaan yang berkomunikasi dan ingin melakukan kerja sama dengan pemerintah dalam PLB.

"Asosiasi e-commerce atau iDEA sudah berkomunikasi dengan kami," ujar Heru, Jakarta. 

Selain PLB e-commerce, Heru mengatakan Indonesia juga akan memiliki PLB barang jadi. Untuk penetapan awal, pemerintah memilih minuman keras. Selama ini gudang penyimpanan miras terletak di Singapura kemudian produk diangkut menggunakan kontainer ke Indonesia. Dengan KLB ini, gudang penyimpanan bisa dipindahkan ke Indonesia.

"Sehingga penjualan dalam jumlah besar bisa dilakukan langsung dari Indonesia. Lalu, disebarkan ke seluruh Indonesia dan diawasi bersama-sama," ujar Heru.

PLB lainnya yakni PLB kebutuhan pokok seperti untuk kedelai, gandum, dan jagung. Indonesia yang tidak banyak memproduksi kedelai, diharapkan bisa mengimpor satu kapal besar sekitar 100.000 ton hingga 150.000 ton. Setelah masuk PLB, kemudian baru didistribusikan. 

"Akan memiliki dua keuntungan, yakni untuk stabilisasi suplai dan harga pasti akan turun," tutur Heru Pambudi. 

Lalu, PLB Hub Cargo (Transhipment) yang akan difokuskan di Ngurah Rai, Bali dan Cengakreng, Tangerang. Dengan pertimbangan, bahwa penerbangan Ngurah Rai di Bali itu terdapat ratusan penerbangan internasional dan kebanyakan membawa penumpang, sehingga lambung atau bagasi kosong. 

"Kondisi itu bisa dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia dalam bentuk PLB. Nanti masuk terlebih dahulu ke Bali yang kemudian barang akan disebarluaskan," tutur dia.

Pemerintah juga menyiapkan PLB Industri besar dan PLB Industri Kecil dan Menengah (IKM).  

PLB lainnya, yakni PLB floating storage dengan skema menjadi angkring pom bensin ditengah laut. Misalnya, di Selat Malaka yang banyak terdapat transaksi jual beli. 

"Kita bisa jadikan Selat Malaka sekitar Nipa dan Batam untuk berikat minyak," jelas Heru. 
 
Yang tidak kalah penting menurut Heru adalah PLB Bursa Komoditas khusus untuk barang ekspor komoditas, misalnya saja timah, karet, dan kopi. Ini dianggap penting karena Indonesia merupakan negara ekspor timah terbesar, tapi bursa komoditi berada di Singapura. 

"Perusahaan yang berminat di generasi kedua ini diantaranya adalah Bulog, PT Cargil Indonesia, JAPFA (gandum), JIIPE (Java Integrated Industrial and Ports Estate) di Gresik, Jawa Timur, perusahaan susu dari New Zealand PT Fontera Indonesia serta asosiasi importir minuman keras," papar dia. 

img
Cantika Adinda Putri Noveria
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan