Kementerian Perindustrian merancang Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah roadmap (peta jalan) yang terintegrasi. Sebagai untuk mengimplementasikan sejumlah strategi dalam memasuki era Industri 4.0.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan sektor industri nasional perlu banyak pembenahan, dalam aspek penguasaan teknologi yang menjadi kunci penentu daya saing di era Industri 4.0.
Adapun lima teknologi utama yang menopang pembangunan sistem Industry 4.0, yaitu internet of things, artificial intelligence, human machine interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3D printing.
Implementasi Industri 4.0 tidak hanya memiliki potensi luar biasa dalam merombak aspek industri. Tetapi juga mampu mengubah berbagai aspek dalam kehidupan manusia. “Kita punya pasar dalam negeri yang kuat, dan punya banyak talenta dari jumlah universitas yang ada, sehingga tersedianya pool of talent,” kata Menperin.
Ada beberapa langkah dasar yang sudah diawali Indonesia. Salah satunya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui program link dan match antara pendidikaan dengan industri. Upaya ini dilaksanakan secara sinergi antara Kemenperin dengan Kementerian dan lembaga terkait seperti Bappenas, Kementerian BUMN, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Dengan menerapkan Industri 4.0, aspirasi besar nasional dapat tercapai. Aspirasi tersebut secara garis besar, yaitu membawa Indonesia menjadi 10 besar ekonomi di 2030, mengembalikan angka net export industri 10%, peningkatan produktivitas tenaga kerja hingga dua kali lipat dibanding peningkatan biaya tenaga kerja, serta pengalokasiaan 2% dari GDP untuk aktivitas R&D teknologi dan inovasi atau tujuh kali lipat dari saat ini.
Sekjen Kemenperin Haris Munandar mengungkapkan, salah satu strategi Indonesia memasuki Industri 4.0 adalah menyiapkan lima sektor manufaktur yang akan menjadi percontohan untuk memperkuat fundamental struktur industri Tanah Air.
Adapun kelima sektor tersebut, yaitu industri makanan dan minuman, industri otomotif, industri elektronik, industri kimia, serta industri tekstil. “Melalui komitmen dan partisipasi aktif dari pemerintah, swasta dan publik melalui kemitraan yang tepat sasaran, kita semua yakin Industri 4.0 membawa manfaat bagi bangsa dan negara,” terangnya.