close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Dengan target pertumbuhan ekonomi 5,6%, diharapkan beberapa indikator seperti kemiskinan dan tingkat pengangguran bisa berkurang. / Pixabay
icon caption
Dengan target pertumbuhan ekonomi 5,6%, diharapkan beberapa indikator seperti kemiskinan dan tingkat pengangguran bisa berkurang. / Pixabay
Bisnis
Kamis, 25 April 2019 17:18

Pemerintah tetapkan 21 indeks pembangunan ekonomi inklusif

Dengan target pertumbuhan ekonomi 5,6%, diharapkan beberapa indikator seperti kemiskinan dan tingkat pengangguran bisa berkurang.
swipe

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,6% pada 2020. Untuk mengejar pertumbuhan ekonomi tersebut pemerintah merancang 21 Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif (IPEI). 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan dengan pertumbuhan 5,6% yang ditargetkan pemerintah, diharapkan beberapa indikator seperti kemiskinan dan tingkat pengangguran bisa berkurang. 

"Kita harapkan pada 2020 kemiskinan sudah di bawah 9%, pengangguran sedikit di bawah 5%. Kemudian ketimpangan sedikit di bawah 5%. Ketimpangan kita harapkan sudah 0,38 dan indeks pembangunan manusianya sudah naik lagi ke 72," ujar Bambang di Jakarta, Kamis (25/4). 

Seperti diketahui, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, angka kemiskinan Indonesia tercatat sebesar 9,66%. Sementara tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,34%. Kemudian untuk ketimpangan yang diukur berdasarkan gini ratio sebesar 0,389 dan Indeks Pembangunan Manusai (IPM) mencapai 71,39. 

Lebih lanjut Bambang mengatakan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,6%, pemerintah akan berfokus untuk mengejar investasi di atas 7%. 

“Investasi harus di atas 7%. Artinya dengan catatan konsumsinya sedikit di atas 5% dan ekspor pada kondisi yang sama seperti tahun lalu," kata Bambang. 

Menurut Bambang, untuk mendorong investasi, kepastian regulasi dan penguatan institusi di dalam negeri harus ditingkatkan. Industri manufaktur dan jasa yang akan menjadi fokus pemerintah untuk mendorong investasi di dalam negeri. 

"Di samping itu, infrastruktur terutama konektivitas harus terus dijaga," tuturnya. 

Lebih lanjut, Bambang mengatakan 21 indikator IPEI dibangun berdasarkan tiga pilar utama. Pertama, pertumbuhan ekonomi dengan indikator peningkatan kesempatan kerja dan infrastruktur ekonomi. 

Pilar kedua yakni pemerataan pendapatan dan pengurangan kemiskinan. Kemudian, pilar ketiga yakni perluasan akses dan kesempatan, yang terdiri atas kapabilitas manusia, infrastruktur dasar, dan keuangan inklusif. 

"Poin utamanya dengan IPEI ini adalah agar strategi pembangunan Indonesia lengkap dan menyeluruh, tidak hanya terpaku pada upaya pertumbuhan ekonomi, tapi pertumbuhan ekonomi yang punya dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat," ujar Bambang. 

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Leonard VH Tampubolon, mengatakan konsep pembangunan ekonomi inklusif untuk Indonesia ini mencakup formula pertumbuhan ekonomi 0,5%, pemerataan pendapatan dan pengurangan kemiskinan 0,25%, serta perluasan akses dan kesempatan 0,25%. 

Capaian IPEI nasional pada periode 2015-2017 secara berturut-turut yakni 5,41; 5,64; dan 5,75. Sementara IPEI 2018, kata Leonard, belum dapat dihitung mengingat belum semua indikator telah dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). 

"Bappenas memproyeksikan Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif tahun 2024 meningkat sebesar 0,79 poin, dari 5,75 pada 2017 menjadi 6,54 pada tahun 2024. Masih dalam kategori memuaskan," ujar Leonard. 

img
Cantika Adinda Putri Noveria
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan