Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak tumbuh negatif pada 2020.
Sekretaris I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Raden Pardede mengatakan, krisis yang diakibatkan pandemi Covid-19 berbeda dari krisis yang dialami sebelumnya. Sehingga, dia mengatakan pemerintah sangat sulit membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi.
"Sulit sekali membuat proyeksi. Tetapi yang akan kami targetkan tahun ini, kami ingin mencegah pertumbuhan negatif," kata Raden dalam konferensi pers Kemenko Perekonomian, Rabu (5/8).
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 tumbuh -5,32%. Raden pun mengatakan di akhir tahun, apabila pertumbuhan ekonomi bisa 0% atau 0,1%, sudah lumayan baik bagi Indonesia.
"Pertaruhannya bagi Indonesia adalah bagaimana kuartal III dan kuartal IV tumbuh," tuturnya.
Raden menuturkan pada kuartal III-2020, pemerintah akan mengoptimalkan belanja yang dibarengi dengan pemberian stimulus, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Pemerintah akan menyisir satu per satu, belanja kementerian atau lembaga maupun PEN, harus diserap habis di kuartal III-2020. Tetapi itu tidak cukup, harus ada kepercayaan kelas menengah untuk belanja," ucapnya.