Kementerian Komunikasi dan Informatika memperkirakan pendapatan Indonesia dari ekonomi digital pada tahun 2019 akan mencapai US$40 miliar atau Rp 559,5 triliun. Angka ini naik dari pendapatan pada 2018 yang mencapai US$27 miliar atau Rp377,6 triliun.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti mengatakan pertumbuhan dunia digital di Indonesia tumbuh pesat, bahkan diprediksi menjadi salah satu macan baru di Asia dalam hal perkembangan ekonomi digital.
"Kita punya 171 juta pengguna internet. Ini peluang luar biasa sekali khususnya kontribusi milenial sangat besar," katanya di Jakarta Convention Center, Rabu (30/10).
Dia mengatakan, Majalah Forbes melaporkan, pada semester II-2019 Hongkong, Singapura, Korea Selatan, Taiwan akan menjadi macan Asia berkat industrialisasi. Namun, katanya, lewat perkembangan teknologi digital Indonesia diprediksi menjadi macan baru di Asia.
"Tapi hari ini Asia berubah, didorong ekonomi digital yang terjadi paling signifikan di Indonesia. Indonesia diprediksi jadi macan baru di Asia dengan ekonomi digital," ujarnya.
Prediksi pendapatan dari ekonomi digital tersebut lebih besar dari pendapatan pada tahun 2018 yang hanya mencapai US$27 miliar atau Rp377,6 triliun.
Rosalita menjelaskan, Kemenkominfo sedang mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi digital untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Salah satunya, lanjutnya, dengan peluncuran satelit Palapa Ring.
"Ekonomi digital punya potensi yang tinggi jadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi. Kami siapkan Palapa Ring untuk mendukung infrastruktur internet," ucapnya.
Dia pun memprediksi, pada tahun 2025, pendapatan ekonomi digital akan tembus US$133 miliar atau Rp1.882 triliun. Hal ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital dan populasi masyarakat Indonesia yang terus tumbuh,