close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Perusahaan produsen dan penyedia perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) mencatatkan pertumbuhan kinerja pendapatan pada semester I-2020 sebesar Rp1,96 triliun. Foto hartadinata.com
icon caption
Perusahaan produsen dan penyedia perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) mencatatkan pertumbuhan kinerja pendapatan pada semester I-2020 sebesar Rp1,96 triliun. Foto hartadinata.com
Bisnis
Rabu, 12 Agustus 2020 14:48

Pendapatan Hartadinata Abadi pada semester I-2020 sebesar Rp1,96 triliun

Kinerja emiten berkode saham HRTA pada kuartal I-2020 didorong oleh kenaikan harga emas
swipe

Perusahaan produsen dan penyedia perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) mencatatkan pertumbuhan kinerja pendapatan pada semester I-2020 sebesar Rp1,96 triliun. Jumlah pendapatan ini meningkat 10,73% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,77 triliun.

Namun, laba bersih perseroan tercatat mengalami penurunan 8,69% menjadi Rp78,8 miliar pada semester I-2020, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp86,3 miliar.

Chief Financial Officer Hartadinata Abadi Deny Ong mengatakan, kinerja emiten berkode saham HRTA pada kuartal I-2020 didorong oleh kenaikan harga emas, peningkatan penjualan ke pihak grosir sebesar 7%, dan peningkatan penjualan dari toko milik perseroan sebesar 19,2%.

"Sedangkan pada kuartal II-2020, pendapatan Hartadinata tidak hanya didorong oleh kenaikan harga emas yang cukup tinggi, tetapi juga meningkatnya permintaan akan logam mulia yang dapat dikatakan sangat signifikan," ujar Deny dalam konferensi pers HRTA, Rabu (12/8).

Selama kuartal I-2020, volume penjualan HRTA didominasi oleh pasar perhiasan kadar rendah untuk segmen kelas menengah bawah. Penjualan di segmen ini berkontribusi 68,9% terhadap total produk yang dipasarkan.

Penetrasi produk di pasar kelas menengah bawah ini, dilakukan dengan meluncurkan koleksi perhiasan Journey of Love sebagai produk andalan pada Maret.

Sementara pada kuartal II-2020, dengan melihat peningkatan harga emas dan peningkatan permintaan logam mulia, HRTA memutuskan melakukan peningkatan pengadaan produk logam mulia dari pecahan 0,1 gram (gr) sampai 100 gr.

Direktur Utama HRTA Sandra Sunanto mengatakan peningkatan, pengadaan produk logam mulia tersebut bertujuan untuk memenuhi permintaan seluruh kalangan masyarakat yang ingin berinvestasi di logam mulia selain perhiasan emas.  

"Dari penjualan kami selama pandemi sejak pertengahan Maret sampai saat ini, logam mulia jadi primadona daripada perhiasan. Target saya, logam mulia harus bisa memberikan kontribusi penjualan 25% sampai akhir tahun," tutur Sandra.

Adapun pagi ini, perseroan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). HRTA memutuskan membagikan dividen sejumlah Rp8 per saham. Jumlah dividen tersebut mencapai Rp36,8 miliar atau setara 24,5% dari jumlah laba bersih perseroan pada 2019 sebesar Rp150 miliar. 

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan