PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), peritel multi-channel branded commerce terkemuka di Indonesia, mengumumkan momentum top line yang positif untuk semua segmen bisnisnya pada kuartal I- 2022. Hal itu sejalan dengan tingginya antusiasme pelanggan untuk kembali berbelanja di mal menyusul semakin longgarnya peraturan pembatasan masyarakat terkait Covid-19. Terlepas dari luasnya penyebaran kasus varian Omicron dengan sangat cepat di Februari.
Namun, perusahaan tetap waspada akan situasi eksternal yang cukup menantang karena adanya perkiraan gangguan terhadap supply chain, serta biaya inflasi yang lebih tinggi untuk transportasi dan supply barang. Hal-hal tersebut berpotensi mempengaruhi kinerja perusahaan pada beberapa kuartal mendatang.
Pada kuartal pertama, pendapatan bersih MAPI naik 30,6% menjadi Rp5,6 triliun dari Rp4,3 triliun dengan GPM yang meningkat menjadi 42,9% dari 41,7% dibanding tahun sebelumnya. Laba usaha melonjak 160,3% menjadi Rp488,4 miliar dari Rp187,6 miliar. EBITDA tumbuh 41,1% dari Rp727 miliar menjadi Rp1 triliun, sedangkan laba bersih naik menjadi Rp577,2 miliar dari Rp18,5 miliar. Perolehan laba bersih di kuartal I-2022 sudah mencakup hasil transaksi divestasi sebagian dari Burger King, yang telah direalisasikan pada kuartal I-2022.
Momentum penjualan meningkat secara signifikan terutama pada segmen Sports, gadget Digital, dan F&B, yang meliputi sebagian besar dari 84 gerai baru yang dibuka pada kuartal I-2022. MAPI juga meluncurkan gerai Power store Foot Locker pertamanya di Senayan City, Digiplus yang merupakan gerai multi-brand baru untuk produk gadget, serta coffee experience center eksklusif di Starbucks Dewata, Bali.
VP Investor Relations Corporate Communications and Sustainability MAP Group Ratih D. Gianda mengatakan, penjualan dan pertumbuhan laba kuartal I ini mencerminkan keyakinan perseroan pada model bisnis unik MAPI, yang secara efektif mengombinasikan ritel multi-channel di seluruh gerai, kanal digital milik perusahaan, dan marketplace pihak ketiga.
“Kinerja kami terus meningkat dengan dukungan dari MAPCLUB, yang kini memiliki lebih dari 5 juta anggota. MAPCLUB menghubungkan MAPI dengan para pelanggan, meningkatkan interaksi untuk memperkuat loyalitas dan penjualan jangka panjang di semua kanal, dan memberi pilihan untuk para pelanggan untuk berbelanja dengan nyaman kapan pun dan di mana pun,” papar dia.
Kenaikan margin laba kotor pada kuartal I didukung oleh lebih tingginya penjualan dengan harga normal, melalui penyempurnaan perencanaan merchandise dan analisis data grup. Hal ini memungkinkan penargetan pelanggan dan kontrol manajemen inventory yang lebih baik melalui optimalisasi supply chain.
Peningkatan fokus pada proses bisnis ini menghasilkan menurunnya level inventory menjadi 106 hari dibandingkan dengan 125 hari per akhir 2021. Di saat yang sama, tingkat aging inventory juga membaik dari 43% pada akhir 2021 menjadi 31% pada akhir Maret 2022.
Kinerja digital di kuartal I tumbuh 32% dan berkontribusi 10.3% terhadap penjualan secara keseluruhan. Pertumbuhan ini merupakan kelanjutan dari pertumbuhan yang sangat tinggi sebesar 168% pada 2021 dari periode yang sama di tahun lalu, ketika pendapatan dari e-commerce mengalami peningkatan signifikan karena adanya kebijakan penutupan gerai akibat pandemi Covid-19. Hasil yang sangat signifikan terlihat pada Zara, Skechers, Digimap, Planet Sports, dan Mango.
“Kami sangat senang melihat pertumbuhan online yang signifikan pada kuartal I-2022, melanjutkan momentum penjualan yang sangat kuat pada 2021 ketika kami terdampak oleh beberapa kali penutupan gerai. MAPI terus berinvestasi ke dalam bisnis direct-to-consumer dan transformasi digital secara keseluruhan, yang saat ini menjadi bagian penting dari keseluruhan kontribusi topline dan bottom-line kami,” papar dia.
Ke depannya, Ratih menegaskan bahwa di tengah momentum bisnis yang tetap positif, terdapat peningkatan dalam ketidakpastian tantangan supply chain, inflasi, dan pemulihan yang lebih lambat dari ekspektasi sehubungan dengan adanya pembatasan terkait Covid-19 di pasar ASEAN lainnya. Hal ini membuat MAPI akan tetap berhati-hati dalam memperkirakan pertumbuhan jangka pendeknya.
Namun, strategi jangka panjang MAPI untuk pertumbuhan tetap sama, antara lain, ekspansi keterlibatan langsung pelanggan melalui MAPCLU, melanjutkan investasi di bisnis dan brand baru, serta pasar ASEAN dengan mengusung strategi “Brand Commerce” perusahaan.