Perum Perikanan Indonesia (Perindo) mampu mencatatkan pendapatan usaha (belum audit) hingga menembus angka Rp1 triliun pada 2018. Hal tersebut meningkat sebesar 39,7% dibanding pendapatan 2017 sebesar Rp 600,3 miliar.
Menurut Direktur Utama Perum Perindo Risyanto,capaian laba bersih 2018 sebesar Rp 27 miliar meningkat dari tahun 2017 sebesar Rp 7,98 miliar.
Selama lima tahun terakhir (2014-2018) perusahaan berhasil menunjukkan tren pendapatan usaha yang meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 24,48%.
"Kami bersungguh-sungguh mengupayakan Perum Perindo sebagai BUMN Perikanan dapat naik kelas menjadi perusahaan beromzet Rp1 triliun dan menjaga pertumbuhan perusahaan seiring dengan iklim usaha perikanan yang sangat kondusif saat ini," katanya, Minggu (28/1).
Perum Perindo dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2019 menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp1,398 triliun, meningkat 39,8% dari pendapatan usaha tahun 2018. Capaian laba bersih ditargetkan sebesar Rp29,454 miliar, meningkat tujuh persen dari 2018.
Sesuai arahan pemegang saham fokus bisnis pada 2019 meliputi jasa pelabuhan perikanan, pengolahan produk perikanan dan budidaya. Salah satu strategi perusahaan yaitu peningkatan penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan, termasuk dalam pengelolaan barang milik negara (BMN) yang dikerjasamakelolakan dengan Perum Perindo.
Ekspor ditargetkan meningkat 110% dari nilai ekspor pada 2018 senilai US$6,8 juta menjadi sekitar US$22 juta (sekitar Rp330 miliar) atau 255 dari total pendapatan perusahaan.
Perusahaan juga telah menembus beberapa negara tujuan ekspor baru sehingga hingga saat ini terdapat "approval number" ke enam negara tujuan ekspor antara lain Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, China, Vietnam.
Beberapa penugasan pemerintah yang menjadi agenda utama perusahaan antara lain operasionalisasi Pasar Ikan Modern Muara Baru, gudang pendingin Muara Baru berkapasitas 1.000 ton dan enam unit Integrated Cold Storage/Cold Storage berlokasi di berbagai pelabuhan perikanan milik KKP. Perum Perindo optimistis dapat meningkatkan kapabilitas sebagai operator Sistem Logistik Ikan Nasional yang semakin mampu menyerap produksi ikan nelayan.
Wilayah kerja Perum Perindo terdiri dari 27 titik meliputi penangkapan, perdagangan, pengolahan, pelabuhan perikanan dan budidaya tambak udang.
Fungsi pelayananan umum terus dilaksanakan di enam pelabuhan perikanan antara lain di Belawan (Sumatera Utara), Muara Baru (Jakarta), Pekalongan (Jawa Tengah), Brondong (Jawa Timur), Prigi (Jawa Timur) dan Pemangkat (Kalimantan Barat). (ant)