Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati, Majalengka, resmi beroperasi penuh pada Minggu (29/10). Ini ditandai dengan penutupan Bandara Husein Sastranegara, Bandung, dan seluruh penerbangannya dialihkan ke Bandara Kertajati.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, turut menyaksikan penerbangan komersial perdana di Bandara Kertajati. Menurutnya, kegiatan berjalan lancar.
"Saya bahagia sekali akhirnya kita secara resmi melakukan penerbangan pertama di Kertajati," katanya dalam keterangannya.
Ada 7 tujuan domestik dari berbagai maskapai yang beroperasi pada hari perdana pengoperasian penuh Bandara Kertajati. Tingkat okupansi penumpang mencapai sekitar 80%.
Menurut perhitungan Budi Karya, penumpang yang terbang dari Bandara Kertajati mencapai lebih dari 2.000 orang. Ia sesumbar angka itu dapat bertambah karena animo masyarakat relatif tinggi.
"Populasi di Jawa Barat besar. Bandung, Cirebon, Sumedang, dan sebagainya besar. Sehingga, potensi untuk keluar itu tinggi. Nah, kalau ke Jakarta mesti 4-5 jam, di sini cuman 1 jam, [jadi pasti] pilih di sini," tuturnya.
Budi Karya melanjutkan, Bandara Kertajati memiliki fasilitas dan sarana yang lebih baik daripada Bandara Husein Sastranegara. Dicontohkannya dengan landasan pacu sepanjang 3.000 meter, yang memudahkan pesawat berukuran besar mendarat.
Adapun landasan pacu Bandara Husein Sastranegara hanya 2.300 meter. Ini tidak memungkinkan untuk mengoperasikan penerbangan komersial dalam skala yang lebih masif.
Kemudian, Bandara Kertajati sudah terhubung dengan Jalan Tol Cisumdawu. Dengan begitu, waktu tempuh dari dan menuju Bandung lebih singkat.