Realisasi penerimaan pajak hingga akhir Juli 2023 menembus Rp1.109,1 triliun atau 64,6% dari target anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Capaian tersebut tumbuh sebesar 7,8% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Pendapatan itu didominasi pajak penghasilan (PPh) nonmigas dengan Rp636,56 triliun (72,86%) dan tumbuh 6,98% yoy. Lalu, pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) Rp417,64 triliun (56,21%) dan tumbuh 10,6% yoy.
Kemudian, pajak bumi dan bangunan (PBB) dan pajak lainnya Rp9,6 triliun (23,99%) tumbuh 44,76% yoy. Selanjutnya, PPh migas Rp45,31 triliun (73,74%) dan mengalami kontraksi 7,99% yoy.
"Memang pertumbuhan penerimaan pajak diperkirakan tidak setinggi tahun lalu. Namun, masih tumbuh positif. Ini hal yang cukup baik," kata Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani.
Kendati begitu, menurutnya, kewaspadaan harus tetap terjaga mengingat pertumbuhan bulanan penerimaan pajak pada Juni-Juli negatif. "Ini adalah koreksi untuk menuju normalisasi."
Sementara itu, penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp149,83 triliun atau 49,4% dari target. Capaian tersebut mengalami kontraksi 19,07% yoy.
Menurut Sri Mulyani, kontraksi akiabt penurunan cukai hasil tembakau (CHT) sebesar 8,54%. Merosotnya pendapatan dari CHT imbas turunnya produksi golongan 1.
Bea keluar juga mengalami penurunan 81,3%. Sebab, harga minyak sawit mentah (CPO) rendah, terdampak kebijakan flush out 2022, dan turunnya volume ekspor mineral.
"Yang masih tumbuh adalah bea masuk, terutama naik 3,82%, karena tarif efektif yang naik dan kurs dolar AS yang dalam hal ini menguat. Sehingga, bisa mengompensasi penurunan basisnya," tuturnya, menukil situs web Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Adapun realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp355,5 triliun (80,6%). Kinerja PNBP tumbuh positif 5,4% (yoy) di tengah fluktuasi harga komoditas.
"APBN kita, dengan kegiatan ekonomi yang terjaga, masih menunjukkan kinerja yang positif dengan penerimaan negara yang masih tumbuh meskipun mengalami moderasi dan belanja yang kita tetap jaga sesuai dengan kualitas dan rencana," ucap Ani, sapaannya.