close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) tidak takut investor asing akan menguasai industri perkayuan di Indonesia. / Facebook
icon caption
Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) tidak takut investor asing akan menguasai industri perkayuan di Indonesia. / Facebook
Bisnis
Selasa, 27 November 2018 05:23

Pengusaha tak takut investor asing kuasai industri kayu

Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) tidak takut asing akan menguasai industri perkayuan di Indonesia.
swipe

Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) tidak takut investor asing akan menguasai industri perkayuan di Indonesia.

Ketua Akpindo Martias mengaku tidak mempermasalahkan apabila industri kayu direkomendasikan oleh pemerintah bisa dikuasai asing berdasarkan persetujuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Enggak jadi masalah. Kita enggak usah takut masalah DNI (pencoretan daftar negatif investasi). Kita yang penting mampu bersaing. Kalau keluar dari DNI kan asing bisa investasi. Silakan saja," ujar Martias saat ditemui di Jakarta, Senin (26/11).

Pemerintah merekomendasikan lima sektor industri kehutanan yang masuk ke dalam Kelompok D, yang sebelumnya diatur pada Daftar Negatif Investasi (DNI) 2016 perlu adanya rekomendasi pasokan bahan baku berkelanjutan dari KLHK. 

Maka, selanjutnya direlaksasi pada DNI 2018 dengan menghilangkan rekomendasi dan dibuka untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Koperasi, Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN), dan Penanaman Modal Asing (PMA) agar meningkatkan efisiensi produksi ekspor. 

Untuk lima industri sektor kehutanan, bisa dimiliki oleh PMA di antaranya, industri kayu veneer, industri kayu lapis, indutsri kayu laminated venee lumber (LVL), industri kayu serpih (wood chip), dan industri pelet kayu. 

Menurut Martias, investor asing tidak mungkin bisa mengembangkan industrinya tanpa ada bahan baku. "Begitu dia bangun, industri kan enggak bisa dibawa keluar. Industri kan di dalam negeri kita," katanya.

Untuk itu, sambungnya, industri hilir di Indonesia harus diperkuat. Dia juga menilai sebaiknya dapat terus mengembangkan industri hilir agar tidak hanya bahan baku saja yang dihasilkan. 

Dia menyarankan agar industri domestik harus menggenjot produksi bahan jadi atau finished product. Setelah itu, pengusaha lokal harus mampu mencari pasar yang cocok untuk menjual produk tersebut. 

"Kita harus bikin finished product, cari market yang lebih bagus. Enggak usah ragu. Asing akan masuk, tanpa hutan baku tanaman, (asing) enggak bisa berkembang," kata dia. 

img
Cantika Adinda Putri Noveria
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan