Emiten sektor otomotif PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) mencatatkan pertumbuhan penjualan mencapai 47,9% pada kuartal I-2022 secara year on year (yoy). Hingga Maret 2022, penjualan ASLC mencapai Rp69,6 miliar, sedangkan laba bersih sebesar Rp2 miliar.
ASLC menjual sekitar 19.000 unit kendaraan per Maret 2022. Rinciannya, 9.000 kendaraan roda empat dan 10.000 kendaraan roda dua melalui balai lelang JBA dan 217 unit dari bisnis online-to-offline (O2O) used car dealer, Caroline.
"Dalam 3 bulan pertama ASLC secara resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, kami berhasil mencatatkan penjualan yang lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021. Kami menilai keputusan untuk melakukan IPO (penawaran perdana saham) di awal tahun 2022 merupakan langkah yang tepat, seiring dengan kebangkitan industri otomotif dan juga ekonomi nasional pasca-Covid-19,” kata Presiden Direktur ASLC, Jany Candra, dikutip Kamis (26/5).
Menurut Jany, industri otomotif di tahun ini akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2021, begitupun dengan penjualan kendaraan bekas. Optimistis itu mempertimbangkan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo di tahun ini yang melebihi realisasi penjualan mobil di tahun 2021. Dengan target penjualan mobil baru tersebut, semakin memberikan peluang yang besar untuk penjualan mobil bekas, karena potensi penjualan mobil bekas bisa mencapai tiga kali lipat dari penjualan mobil baru.
“Dalam rangka menyambut perbaikan industri dan ekonomi nasional, kami telah mempersiapkan dan mengembangkan Caroline sebagai online-to-offline (O2O) used car dealer. Kami juga terus memperluas jaringan dan memperbanyak cabang Caroline di Indonesia,” ujar Jany.
Sebagai informasi, selama kuartal I-2022 ASLC sudah memiliki 8 customer touch points secara nasional yang akan terus bertambah seiring dengan pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan. Tahun ini perusahaan menargetkan bisa menambah hingga 20 customer touch points Caroline yang akan menopang target pertumbuhan ASLC hingga tiga digit.
"Kami optimistis di tahun ini, baik Caroline maupun JBA bisa mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya sehingga turut mendorong kinerja perusahaan,” ujar Jany.