close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Produsen Bir Bintang dan Heineken, PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI), menyampaikan pasar bir sangat terdampak oleh pandemi. Alinea.id/dokumentasi
icon caption
Produsen Bir Bintang dan Heineken, PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI), menyampaikan pasar bir sangat terdampak oleh pandemi. Alinea.id/dokumentasi
Bisnis
Jumat, 27 November 2020 17:31

Pariwisata terhenti akibat pandemi, penjualan Bir Bintang turun 47,58%

Hingga kuartal III-2020, perseroan membukukan penurunan penjualan bersih sebesar 47,58% menjadi Rp1,29 triliun.
swipe

Produsen Bir Bintang dan Heineken, PT Multi Bintang Indonesia Tbk. (MLBI), menyampaikan pasar bir sangat terdampak oleh pandemi, karena melemahnya daya beli dan terhentinya pariwisata.

Hingga kuartal III-2020, perseroan membukukan penurunan penjualan bersih sebesar 47,58% menjadi Rp1,29 triliun, dari Rp2,46 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Menurunnya penjualan bersih perseroan ini diakibatkan oleh menurunnya penjualan produk alkohol perseroan sebesar 57,06% menjadi Rp1,04 triliun, dari Rp2,44 triliun secara tahunan atau year on year (yoy).

Sementara itu, penjualan produk nonalkohol perseroan yang menyumbang 19% dari total pendapatan perusahaan juga mengalami tekanan. Tercatat, hingga kuartal III-2020, penjualan nonalkohol perseroan turun 21,69% menjadi Rp241,8 miliar, dari Rp308,8 miliar secara yoy.

Presiden Direktur Multi Bintang Indonesia René Sánchez Valle, dalam keterangan resminya mengatakan, portofolio nonalkohol perseroan menjadi elemen penting bagi bisnis perseroan.

"Portofolio nonalkohol kami menjadi elemen penting bagi bisnis kami, seiring dengan perilaku konsumen yang selalu mencari alternatif dari bir biasa, dengan rasa yang enak dan bisa dinikmati kapan saja," kata René, Jumat (27/11).

Dengan turunnya penjualan tersebut, laba bersih perseroan juga ikut terkoreksi. Pada kuartal III-2020, laba bersih emiten dengan kode saham MLBI ini tercatat turun 79,8% menjadi Rp153 miliar, dari Rp757 miliar secara tahunan.

Meski demikian, perseroan melihat peningkatan hasil selama kuartal III-2020, dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini seiring dengan pasar yang berangsur pulih dari dampak pandemi.

“Tahun ini merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Multi Bintang. Namun, kami yakin dengan kemampuan seluruh karyawan kami saat ini, serta dukungan dari Heineken International sebagai perusahaan induk kami, kami dapat bangkit dari krisis ini dan bahkan semakin berkembang di tahun-tahun mendatang,” tutur dia.

Adapun sebagai bagian dari The Heineken Company, René menuturkan keberlanjutan menjadi inti dari bisnis Multi Bintang. Karena itu, perusahaan tetap berkomitmen pada ambisinya untuk menjadi yang terdepan dalam aspek keberlanjutan di Indonesia.

Multi Bintang juga baru saja meluncurkan Sustainability Report 2019, yang merangkum langkah-langkah dan perkembangan perusahaan, dalam upaya menghadapi perubahan iklim.

Saat ini, setengah dari energi yang digunakan di fasilitas produksi Multi Bintang berasal dari sumber energi terbarukan. Perusahaan menargetkan untuk mencapai 100% dalam upaya mendukung ambisi pemerintah Indonesia, untuk mencapai 23% penggunaan energi terbarukan pada 2025.

“Kami telah tumbuh bersama dengan Indonesia selama 89 tahun, dan sebagai pelopor industri bir di Indonesia, kami dapat mengatakan Multi Bintang telah menempuh perjalanan panjang untuk menjadi perusahaan multi-beverage terkemuka dan bertanggung jawab di negara ini,” tutup René.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan