close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Seorang perajin membuat terompet berbentuk naga di Kali Cacing, Sidomukti, Salatiga, Jawa Tengah, Senin (30/11). Menurut perajin, produksi terompet untuk permintahan malam Tahun Baru 2020 mengalami penurunan yaitu tahun sebelumnya 1500 terompet menjadi 50
icon caption
Seorang perajin membuat terompet berbentuk naga di Kali Cacing, Sidomukti, Salatiga, Jawa Tengah, Senin (30/11). Menurut perajin, produksi terompet untuk permintahan malam Tahun Baru 2020 mengalami penurunan yaitu tahun sebelumnya 1500 terompet menjadi 50
Bisnis
Rabu, 01 Januari 2020 01:02

Penjualan terompet Tahun Baru di Jakarta dan Medan sepi pembeli

Perayaan Tahun Baru 2020 sepertinya tak dinikmati oleh para pedagang terompet di Jakarta dan Medan lantaran sepi pembeli.
swipe

Perayaan Tahun Baru 2020 sepertinya tak dinikmati oleh para pedagang terompet di Jakarta dan Medan lantaran sepi pembeli.

Lesunya penjualan terompet pada malam pergantian tahun kali ini terjadi lantaran hujan yang mengguyur Taman Mini Indonesia (TMII).

"Baru terjual satu terompet," kata pedagang terompet bernama Ade di Jakarta, Selasa (31/12) malam.

Ade mengatakan bahwa cuaca hujan yang mengguyur membuat penjualan terompetnya lesu. Bahkan, membuat jarak antarpedagang terompet satu dan yang lain agak berjauhan.

Pedagang terompet lainnya bernama Yudi sama sekali belum dapat menjual terompetnya karena hujan.

"Belum ada yang terjual sama sekali, kalau tidak hujan insyaallah ramai sekali," kata Yudi yang menjajakan terompetnya seharga Rp25.000 per buah.

Hal yang sama juga dialami pedagang terompet bernama Syarif yang juga baru menjual satu terompet seharga Rp35.000 di area Gedung Sasono Utomo, TMII.

Menurut Syarif, cuaca hujan yang mengguyur sejak sore hari membuat penjualan terompet Tahun Baru-nya kali ini lesu.

Setali tiga uang dialami penjual terompet bernama Teddy yang menjajakan terompet seharga Rp30.000 di sekitar Anjungan Sumatera Barat.

"Saya baru menjual tiga terompet," ujarnya.

Hujan masih membasahi kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah pada pukul 22.16 WIB, beberapa jam sebelum momen pergantian tahun.

Sementara itu, sejumlah pedagang terompet di Medan, Sumatera Utara, mengeluhkan sepinya pembeli di malam Tahun Baru 2020.

Rahma (31), salah seorang penjual terompet di Medan mengatakan, dirinya sedikit kecewa dengan sepinya pembeli, padahal ia sudah menyetok banyak terompet dan pernak-pernik lainnya.

"Baru terjual lima terompet, dan dua kembang api. Mudah-mudahan nanti semakin mendekati detik-detik pergantian tahun banyak yang membeli terompet," ujar dia.

Ia mengemukakan, sepinya pembeli tersebut tahun ini berbanding terbalik dengan tahun lalu, dimana tahun lalu ia bisa menjual sedikitnya 50 terompet dengan berbagai ukuran.

Kondisi yang sama juga dikeluhkan Arianda, pedagang terompet lainnya yang menjajakan dagangannya di Jalan Letda Sujono Medan.

"Rugilah bang. Enggak seperti tahun lalu, Ini sudah jam 21.30 WIB, baru dua terompet yang terjual," ungkapnya.

Sementara Azrai, pengamat sosial Sumatera Utara, mengatakan sudah lumrah dalam perdagangan ada untung dan rugi, seperti halnya pedagang terompet di malam tahun baru.

"Kondisi sekarang ini tentunya tidak bisa dipredikai. Sama halnya dengan penjualan terompet," tambahnya. (Ant)

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan