PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan belanja besar-besaran, seperti menambah rangkaian kereta dan membuka rute komuter di Bandung.
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan melakukan ekspansi besar tahun ini untuk memenuhi permintaan yang tinggi.
VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan perusahaan akan menambah rangkaian kereta rel listrik (KRL) commuter line Jabodetabek. Menurut Anne, KCI telah memesan 192 unit KRL dari Jepang.
Penambahan KRL ini dilakukan secara bertahap. Saat ini, jumlah KRL yang telah tiba di Jakarta sebanyak 64 unit. Sementara, sisa unit yang belum tiba di Jakarta akan datang pada semester II-2019 dan awal semester I-2020.
"Seluruhnya telah beroperasi melayani pengguna di Jabodetabek dan sekitarnya," kata Anne saat dihubungi reporter Alinea.id, Selasa (13/8).
Penambahan unit KRL ini diharapkan dapat mengangkut penumpang lebih banyak dalam satu rute perjalanan. Sebab nantinya, unit-unit KRL tambahan akan digunakan untuk memperpanjang gerbong kereta.
"Dengan armada baru ini dimungkinkan juga penambahan rangkaian kereta dengan formasi satu rangkaian terdiri dari 10 kereta (SF 10) dan 12 kereta (SF 12)," kata dia.
Anne menjelaskan, belanja modal ini dilakukan dengan menggunakan anggaran investasi perusahaan. Hanya saja, Anne tidak mau menyebut nilai pembelian dan anggaran yang disediakan.
Mengutip data PT KCI, hingga Juli 2019, armada KRL yang dimiliki PT KCI berjumlah 1020 unit kereta. Adapun penambahan unit ini merupakan bagian dari peremajaan armada KRL.
Ekspansi ke Bandung
Sementara itu, Direktur Utama PT KCI Wiwik Wisayanti mengatakan KCI berencana memperluas operasional KRL commuter line hingga ke luar Jabodetabek.
"Harus berkembang terus dong, kan enggak mungkin stuck seperti itu saja," kata Wiwik.
Wiwik mengatakan, rencananya KCI akan memperluas lintas hingga ke Bandung. Selain itu, KCI juga akan menambah perlintasan di Yogyakarta, Solo, dan Surabaya.
"Ini masih kami kaji. Ini juga merupakan target jangka panjang. Nanti kami sampaikan ke PT KAI selaku pemegang saham kami," ujar dia.
Wiwik berharap, perluasan KRL commuter line ini dapat mewujudkan moda share angkutan umum 60% pada 2029.
Sebagai informasi, wilayah operasional PT KCI saat ini terdiri dari 80 stasiun dengan panjang lintasan mencapai 413,5 kilometer (km)
Stasiun terbaru adalah Stasiun Telaga Murni di lintas Jakarta Kota-Cikarang yang mulai diujicobakan pada Juni 2019.
Pertumbuhan penumpang
Sementara itu, Wiwik mengatakan PT KCI menargetkan jumlah penumpang pada 2019 sebesar 1,2 juta per hari.
Hal ini sejalan dengan Perpres 83/2011 tentang Penugasan kepada PT KAI (Persero) untuk Menyelenggarakan Prasarana dan Sarana Kereta Api Bandar Udara Soekarno-Hatta dan Jalur Lingkar Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi.
Wiwik menyebut saat ini volume tertinggi sudah mencapai 1,1 juta penumpang per hari.
Mengutip data PT KCI, setiap tahunnya volume penumpang harian KRL selalu meningkat. Hal ini menandakan bahwa commuter line atau KRL diminati oleh masyarakat.
"Kalau naik KRL kan tidak ikut terkena macet, mungkin menjadi alasan masyarakat memilih moda transportasi ini," ucap dia.
Pada 2014, volume penumpang KRL hanya 206.783.321, naik 24,5% menjadi 257.527.772 pada tahun berikutnya.
Kemudian, pada 2016 volume penumpang KRL kembali naik menjadi 280.586.407. Pada 2017, volumenya kembali naik 12,6% menjadi 315.811.848 penumpang.
Wiwik mengatakan, pada 2018 PT KCI mampu mengangung penumpang sebanyak 336.348.316. Sehingga, ia menargetkan pada tahun ini bisa menjaring penumpang lebih banyak lagi.
"Setiap tahunnya penumpang naik, pada semester I-2019 PT KCI telah melayani 163.686.438 penumpang dari target 340.655.498 penumpang hingga akhir tahun," kata Wiwik.
Perbaikan stasiun
Untuk mencapai target penumpang dan meningkatkan layanan, PT KCI terus memperpanjang rangkaian KRL. Meski demikian, Wiwik mengaku belum semua stasiun bisa mengakomodir perpanjangan rangkaian tersebut.
"Misalnya jalur Rangkasbitung, kami masih bangun peron-peronnya agar dapat dilalui rangkaian panjang," kata Wiwik.
Selain itu, pihaknya juga akan memperpanjang rute tujuan stasiun. Hal ini sekaligus untuk mempercepat headway KRL ke lokasi tertentu. “Misal tujuan ke Bekasi, diperpanjang sampai Cikarang. Kami masih menunggu izin dari Kementerian Perhubungan,” kata dia.
PT KCI juga akan meminta kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub untuk melakukan percepatan penyelesaian double-double track khususnya lintas Manggarai dan Bekasi.
Selain itu, PT KCI akan mengembangkan fasilitas lain bagi penumpang seperti penyediaan penyeberangan orang dan hall di sejumlah stasiun.
PT KCI juga terus berkoordinasi dengan stakeholder lainnya dalam menciptakan integrasi antarmoda, seperti KRL dengan Transjakarta.
PT KCI menargetkan, jumlah perjalanan pada tahun ini bisa tercapai sebanyak 980 perjalnan atau naik 4,5% dari jumlah perjalanan tahun sebelumnya sebanyak 938.