close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kementerian Perhubungan menyatakan jumlah penumpang pesawat pada Lebaran 2019 anjlok hingga 27,37%. / Antara Foto
icon caption
Kementerian Perhubungan menyatakan jumlah penumpang pesawat pada Lebaran 2019 anjlok hingga 27,37%. / Antara Foto
Bisnis
Jumat, 14 Juni 2019 12:27

Penumpang pesawat anjlok 27% selama Lebaran 2019

Anjloknya penumpang pesawat menyebabkan penurunan total jumlah pemudik Lebaran 2019.
swipe

Kementerian Perhubungan menyatakan jumlah penumpang pesawat pada Lebaran 2019 anjlok hingga 27,37%. Hal ini menyebabkan penurunan total jumlah pemudik lebaran sebesar 2,42%.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya akan mengevaluasi penurunan jumlah penumpang angkutan udara yang signifikan pada Lebaran tahun ini.

“Pada dasarnya angkutan udara memang harus kita evaluasi dengan sistematis agar bisa memberikan pelayanan lebih baik,” kata Budi saat pemaparan penutupan Posko Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2019 Kementerian Perhubungan, di Jakarta, Jumat (14/6).

Berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub, pada H-7 hingga H+7 Lebaran 2019, secara keseluruhan jumlah penumpang mencapai 18,3 juta orang, atau turun sebesar 2,42% dibandingkan periode yang sama pada 2018 sebesar 18,7 juta orang.

Rinciannya, moda jalan paling besar kenaikan jumlah penumpang, yaitu mencapai 11,19% dari 3,7 juta orang pada Lebaran 2018 menjadi 4,1 juta orang pada Lebaran 2019, angkutan penyeberangan naik tipis 0,43% dari 4,068 juta orang menjadi 4,086 juta orang, angkutan kereta api naik 6,62% dari 4,7 juta orang menjadi 5,1 juta orang, angkutan laut naik 8,7% dari 1,36 juta orang menjadi 1,4 juta orang dan angkutan udara anjlok 27,37% dari 4,8 juta orang menjadi 3,4 juta orang.

Jadi, lanjut Budi, penurunan hanya terjadi di moda angkutan udara yang menyebabkan secara total penumpang menurun di lebaran tahun ini.

Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana Banguningsih Pramesti menjelaskan penyebab penurunan jumlah penumpang pesawat tidak terlepas dari harga tiket yang dirasa masih tinggi.

Meskipun demikian, Polana mengatakan, secara umum Kemenhub melihat harga tiket pesawat cenderung turun bersamaan dengan ditetapkannya PM 106/2019 soal penurunan tarif batas atas (TBA). 

Polana memaparkan, berdasarkan data Balitbang, tarif pesawat untuk rute dengan harga tertinggi Jakarta-Surabaya turun 7,8%, Jakarta-Medan turun 5% secara rata-rata untuk semua maskapai, Garuda, Batik, sriwijaya, Citilink, dan Lion.

Peningkatan jumlah penumpang hanya terjadi di rute Jakarta-Makassar yang disinyalir pembelian tiket sudah jauh-jauh hari, sehingga belum ada kenaikan harga dan masih berlaku peraturan menteri yang lama.

Selain itu, dia menjelaskan adanya peningkatan mudik gratis di moda lain, seperti laut juga memicu pergeseran moda mudik, seperti kereta dan laut.

“Saya aminkan ada dampak psikologis dengan harga tiket yang lebih tinggi dibanding periode-periode sebelumnya,” ujarnya. (Ant)

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan