close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Giant. Alinea.id/Oky Diaz
icon caption
Ilustrasi Giant. Alinea.id/Oky Diaz
Bisnis
Rabu, 24 Februari 2021 11:46

Analis nilai penutupan sejumlah gerai Giant berdampak positif ke Hero Supermarket

Analis menilai tujuan penutupan ini positif untuk kondisi keuangan perusahaan, agar kinerja tidak turun lebih dalam
swipe

PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) diketahui telah menutup beberapa toko Giant perseroan. Manajemen Hero Supermarket mengatakan, penutupan toko merupakan bagian dari transformasi bisnis yang sedang dilakukan perseroan.

Direktur Hero Supermarket Hadrianus Wahyu Trikusumo dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia menjelaskan, selain itu, perseroan telah mengambil tindakan penataan ulang toko untuk memastikan Giant memenuhi preferensi pelanggan perseroan yang terus berkembang.

"Ini bukan hanya berarti menutup beberapa toko perseroan, tetapi juga berarti toko-toko lain sedang ditata ulang dan direnovasi. Semuanya akan mengarah pada bisnis yang lebih berkelanjutan dan lebih kuat di masa depan," tulis Hadrianus dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (8/2).

Saat perseroan memperkuat proposisi pelanggan dalam bisnis makanan, emiten berkode saham HERO ini terus mengembangkan bisnis perseroan yang lain, yaitu toko kesehatan dan kecantikan Guardian dan IKEA, yang berkinerja baik. 

"Perseroan tetap berkomitmen kuat untuk menjalankan bisnis di Indonesia. Penataan kembali ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berubah dengan cepat dan untuk melindungi bisnis di masa depan," kata Hadrianus.

Menanggapi langkah perseroan, analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas menilai, penutupan beberapa toko Giant akan berdampak positif ke kinerja keuangan perseroan. Sukarno mencermati selama ini beban operasional perseroan terbilang tinggi, tetapi, pendapatannya tidak sebanding.

"Yang pastinya penutupan dilakukan untuk mengurangi beban operasional toko yang tinggi, sedangkan pendapatannya tidak sebanding. Jadi tujuan perusahaan ini positif untuk kondisi keuangan perusahaan, agar tidak turun lebih dalam," ujar Sukarno saat dihubungi, Selasa (24/2).

Seperti diketahui, dalam laporan keuangan perseroan hingga kuartal III-2020, perseroan mencatatkan penurunan pendapatan bersih 27,7% menjadi Rp6,8 triliun, dari Rp9,4 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Perseroan pun tercatat mengalami kerugian bersih sebesar Rp339 miliar di kuartal III-2020. Angka tersebut jauh lebih dalam dibandingkan dengan kerugian bersih perseroan di kuartal III-2019 sebesar Rp7 miliar.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan