Akseleran mencatat total penyaluran pinjaman secara kumulatif sebesar Rp706 miliar hingga pertengahan September 2019, dengan rata-rata per bulan telah menembus sebesar Rp70 miliar.
"Target total penyaluran pinjaman dari 2018 hingga akhir 2019 secara kumulatif mencapai Rp1,1 triliun. Khusus untuk tahun ini, kami targetkan mencapai Rp900 miliar dan kami harus kebut di Oktober,” terang CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (24/9).
Penyaluran pinjaman kepada para pelaku usaha atau UKM yang dilakukan Akseleran pada saat ini, masih fokus dengan produk unggulannya berupa invoice financing yang berkontribusi lebih dari 90% dari total bisnis Akseleran. Ke depan, Akseleran akan memperbesar supply chain financing yang telah memberikan kontribusinya sekitar 10%-15% dan tetap membidik UKM kelas menengah ke atas karena tingkat risikonya lebih terjamin dibandingkan kelas mikro.
“Proses pembiayaan supply chain jauh lebih cepat dengan melakukan penilaian hanya kepada payer, tanpa menilai borrower karena telah tercatat menjadi mitra. Dengan tren yang terus menanjak, kami harapkan dari total penyaluran pinjaman sebesar Rp1,1 triliun di akhir tahun dapat tersalurkan kepada lebih dari 2.000 pinjaman dengan jumlah lender lebih dari 200 ribu,” tambah Ivan.
Sementara Senior Vice President Corporate Communication Akseleran Rimba Laut, menambahkan, pinjaman sebesar Rp706 miliar tersebut, disalurkan kepada 1.600 peminjam (borrower) yang tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan pemberi dana pinjaman (lenders) sudah lebih dari 200.00 rekening.
Umumnya pemberi pinjaman itu, tertarik pada imbal hasil (return) yang ditawarkan Akseleran, yakni sebesar 18%-21% per tahun.
Tingkat penetrasi pasar Akseleran tidak lagi hanya di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Sejumlah daerah di luar Pulau Jawa juga sudah menjadi target, di antaranya Sulawesi, Kalimantan dan Bali. Hal itu juga seiring dengan meningkatnya literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.
Terkait persebaran borrower, Rimba memastikan penetrasi pembiayaan kepada UKM yang dilakukan sudah cukup luas. Buktinya, beberapa UKM di Balikpapan, Sulawesi, Ambon dan beberapa wilayah lainnya telah mengajukan pinjaman ke Akseleran.
"Kami akan tetap fokus kepada UKM pada tahun depan. Ini karena masih banyak UKM di Indonesia yang belum mendapatkan pendanaan dari lembaga keuangan konvensional. Kami ingin menjadi solusi bagi UKM dengan membantu memberikan pembiayaan agar bisa meningkatkan skala usahanya," papar dia.