close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Iphone 16. Foto Freepik.
icon caption
Ilustrasi Iphone 16. Foto Freepik.
Bisnis - Industri
Minggu, 08 Desember 2024 19:44

Penyebab Apple pikir-pikir investasi di Indonesia

Komitmen investasi perusahaan teknologi raksasa Apple di Indonesia yang mini menjadi sorotan.
swipe

Komitmen investasi perusahaan teknologi raksasa Apple di Indonesia yang mini menjadi sorotan. Produsen ponsel pintar asal Amerika Serikat (AS) itu juga memilih menanamkan modalnya lebih besar di Vietnam ketimbang di Indonesia. 

Peneliti Center of Economic and Law Studies (Celios), Jaya Darmawan mengatakan keputusan investasi Apple di Indonesia dipengaruhi oleh kebijakan proteksionisme Negeri Paman Sam di bawah pemerintahan Donald Trump. Trump memberikan insentif pajak bagi perusahaan domestik dan melindungi industri nasional melalui tarif impor tinggi.

“Langkah ini dapat membuat perusahaan AS, termasuk Apple, mempertimbangkan ulang diversifikasi investasinya, termasuk di Indonesia. Namun, faktor yang memengaruhi keputusan investasi perusahaan seperti Apple tentu lebih kompleks,” ujar Jaya kepada Alinea.id, beberapa waktu lalu.

Ia menekankan pentingnya upaya pemerintah Indonesia memperkuat hubungan bilateral dengan AS guna memitigasi hambatan dagang dan memperbesar peluang investasi langsung.

Selain itu, Jaya menyebut stabilitas politik, ekonomi, dan kebijakan pemerintah memainkan peran besar dalam menarik investasi. “Apple dan perusahaan multinasional lainnya memerlukan jaminan iklim investasi yang stabil dan menguntungkan. Indonesia harus memastikan hal itu, terutama di tengah tekanan persaingan dari negara-negara seperti Vietnam dan India,” katanya.

Pemerintah Indonesia disarankan memperkuat kerja sama bilateral dengan AS untuk menghindari dampak kebijakan proteksionisme yang berpotensi mengurangi minat investasi.

Di sisi lain, percepatan pembangunan infrastruktur digital dan kebijakan fiskal yang mendukung sektor teknologi menjadi kunci untuk menarik perusahaan seperti Apple agar berinvestasi lebih besar di Tanah Air.

“Apple memiliki potensi besar untuk memperluas jejaknya di Indonesia, terutama di sektor manufaktur dan riset teknologi. Namun, pemerintah harus cermat menangkap peluang ini dengan memastikan kebijakan yang pro-investasi dan memperkuat daya saing ekonomi digital,” ujar Jaya.

Lebih lanjut dia bilang, sektor teknologi, termasuk investasi Apple di Indonesia, dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Meski terdapat tantangan global dan domestik, peluang bagi Indonesia untuk menarik lebih banyak investasi dari perusahaan besar tetap terbuka lebar dengan strategi yang tepat.

Diketahui Apple Inc. menanamkan investasi lebih besar di Vietnam yang mencapai Rp256 triliun. Sementara itu, komitmen penanaman modal di Indonesia hanya sebesar Rp1,7 triliun.

Di Indonesia, penanaman modal Apple Inc berupa pembangunan program pengembangan talenta informasi dan teknologi (IT), yakni Apple Developer Academy. Beberapa fasilitas yang telah dibangun yaitu di Tangerang Selatan, Batam, dan Surabaya. Rencananya Apple juga berkomitmen membangun satu fasilitas lainnya di Bali. Adapun, pembangunan fasilitas tersebut merupakan salah satu syarat bagi Apple untuk memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 35%.

Kendati demikian, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut sertifikat TKDN yang saat ini dimiliki Apple harus diperpanjang dengan menambah investasi baru. Namun, hingga saat ini pihak Apple masih dalam tahap negosiasi untuk memenuhi syarat perpanjangan TKDN. Kondisi ini juga berdampak pada pemblokiran penjualan produk baru Apple yakni iPhone 16.

Janji naikkan investasi 

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan Apple berjanji menggelontorkan tambahan investasi hingga US$1 miliar atau Rp16 triliun. Angka itu meningkat dari komitmen awal. 

Rosan menargetkan kesepakatan terkait investasi Apple di Indonesia bisa dicapai dalam waktu satu pekan.

Adapun investasi Apple di Indonesia akan berupa produksi komponen untuk handphone (HP). Menurutnya, komunikasi masih terus terjalin untuk memastikan komitmen investasi tersebut dipenuhi dan memberikan kesepakatan yang diinginkan oleh pemerintah Indonesia.

"Progresnya sangat baik, kami masih fine tuning. Mereka juga sudah menyampaikan investasinya di dalam komponen apa saja," kata Rosan, dikutip Antara.

Ia masih belum mengungkapkan detail komponen apa saja yang bakal diproduksi di Indonesia lewat pembangunan pabrik, namun yang jelas komponen yang akan diproduksi mereka nantinya adalah bagian dalam dan luar ponsel.

"Harapannya seperti saya sampaikan dalam waktu seminggu ke depan ini sudah kita mendapatkan komitmen tertulis dari mereka," kata Rosan.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan