close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi perang dagang global. Foto Freepik.
icon caption
Ilustrasi perang dagang global. Foto Freepik.
Bisnis
Senin, 07 April 2025 18:32

Perang dagang dan strategi Trump: Pelajaran strategis bagi Indonesia

Kebijakan tarif tinggi yang diterapkan Presiden AS Donald Trump memberi pelajaran tentang pentingnya kepemimpinan strategis.
swipe

Pada 2 April lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebutnya sebagai “Liberation Day”, menandai penerapan kebijakan tarif sebagai bagian dari strategi ekonomi nasional. Dalam pandangannya, tarif bukan sekadar alat proteksi, tetapi simbol dari kemerdekaan ekonomi dan kebangkitan industri domestik AS yang selama ini tertekan oleh persaingan global.

Trump, sebagai “Strategist in Chief” Amerika, menggunakan kebijakan perdagangan sebagai senjata utama dalam perang strategi global. Perang dagang bukan hanya soal tarif, tetapi mencerminkan visi besar dalam mengatur ulang posisi Amerika dalam rantai pasok dunia.

Setidaknya terdapat 180 negara terdampak kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan Trump, yaitu dengan menggunakan tarif dasar 10%, tak terkecuali Indonesia yang dikenakan tarif tambahan sebesar 32%.

Dari kacamata Indonesia, langkah Trump ini memberi pelajaran tentang pentingnya kepemimpinan strategis. Presiden Prabowo Subianto yang kini memimpin Indonesia juga dikenal sebagai sosok strategis dan pembaca yang tekun. Perpustakaan menjadi ruang kerja utamanya, tempat ia merenungkan dan menyusun berbagai strategi kebangsaan.

Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Noudhy Valdryno menilai, strategi nasional harus dipahami sebagai cara mencapai tujuan besar negara. “Setiap presiden adalah pemimpin strategi tertinggi. Indonesia harus siap menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian, seperti perang dagang ini,” jelasnya dalam keterangan, dikutip Senin (7/4).

Dalam konteks itu, berbagai strategi Prabowo—seperti hilirisasi industri, kemandirian pangan, serta penguatan pertahanan nasional—dapat dilihat sebagai respons tak langsung terhadap dinamika global, termasuk kebijakan Trump. Tujuannya sama: menciptakan ketahanan nasional yang tangguh di tengah kompetisi geopolitik yang semakin keras.

Dengan demikian, Indonesia tak hanya menjadi penonton dalam percaturan global, tapi juga pemain yang siap dengan strategi nasionalnya sendiri.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan