Jelang akhir tahun, perbankan bagi-bagi kado natal dan tahun baru bagi para investor. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) menebar dividen interim senilai total Rp12,7 triliun atau Rp84 per saham bagi pemegang saham.
"Dari total nilai tersebut, dividen interim sebesar Rp6,8 triliun disetorkan kepada pemerintah dan sekitar Rp5,9 triliun akan dibagikan kepada publik," ujar BRI pada keterbukaan informasi, Selasa (19/12).
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pembagian dividen interim ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam memberikan economic value bagi para shareholders. "Kami optimistis akan mampu untuk terus create value dan memberikan return yang optimal kepada pemegang saham," ujarnya.
Menurutnya, perusahaan memiliki potensi untuk membagikan dividen payout ratio lebih tinggi dari kondisi normal. Hal tersebut telah dicapai perseroan ketika membayarkan 85% dari net profit tahun 2021 dan 2022 kepada shareholders sebagai dividen.
Dia yakin rasio dividen yang tinggi tersebut tidak akan menganggu kinerja BRI. Sebab, ujarnya, BRI memiliki modal yang kuat, di mana rasio kecukupan modal (CAR) BRI per September 2023 tercatat sebesar 27,4% atau dalam posisi yang memadai. Angka itu di atas kebutuhan CAR BRI yang hanya sekitar 17,5%, maka ada kelebihan modal sekitar 10%.
“Perseroan memastikan pembagian dividen interim ini tidak mengganggu permodalan BRI, dan di sisi lain semua kebutuhan investasi, seperti investasi untuk IT (teknologi dan informasi) telah terpenuhi serta cadangan untuk mengaver berbagai risiko telah disediakan dengan memadai,” tutur Sunarso.
Adapun jadwal pembagian dividen interim, yakni, cum dividen pasar reguler dan negosiasi tanggal 29 Desember 2023 untuk pasar tunai tanggal 3 Januari 2024.
Ex dividen pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 2 Januari 2024, untuk pasar tunai jatuh pada 4 Januari 2024. Daftar pemegang saham yang berhak dividen interim atau recording date jatuh pada 3 Januari 2024. Kemudian pembayaran dividen interim akan dilakukan pada 18 Januari 2024.
Selain BBRI, PT Bank Central Asia Tbk.(BBCA) akan melakukan pembayaran dividen interim tunai tahun buku 2023 pada 20 Desember 2023. Perusahaan membagikan dividen interim sebesar Rp5,23 triliun dari laba hingga September 2023. Jumlah itu setara dengan Rp42,50 per saham.
"Perseroan akan melaksanakan pembagian dividen interim tunai sebesar Rp42,50 per saham untuk tahun buku 2023 (periode 1 Januari 2023 sampai dengan 30 September 2023)," ujar BCA dalam pengumumannya, Kamis (23/11).
BCA mencatatkan laba bersih perusahaan dan entitas anak mencapai Rp36,4 triliun hingga akhir kuartal III-2023. Catatan laba tersebut naik 25,8% dibandingkan dengan capaian dalam sembilan bulan pertama tahun sebelumnya.
Dari sisi top line, pendapatan bunga bersih naik 21,3% secara tahunan menjadi Rp55,9 triliun dengan pendapatan selain bunga tumbuh 9,7% menjadi Rp18,3 triliun.