close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Direktur Utama PT Pool Advista Finance Tbk Asa Mirzaqi (tengah, Komisaris Freddy Gunawan (kiri), Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Hadi Budiman (kedua kanan), Direktur Raden Ari Priyadi (kedua kanan) dan Direktur Independen Arfianto Wibowo, b
icon caption
Direktur Utama PT Pool Advista Finance Tbk Asa Mirzaqi (tengah, Komisaris Freddy Gunawan (kiri), Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Hadi Budiman (kedua kanan), Direktur Raden Ari Priyadi (kedua kanan) dan Direktur Independen Arfianto Wibowo, b
Bisnis
Senin, 26 November 2018 16:01

Perdana melantai di BEI, saham emiten melonjak gara-gara diskon

Kenaikan saham-saham emiten saat kali pertama melantai di bursa lumrah terjadi.
swipe

Sebanyak 51 emiten yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau melantai di Bursa Efek Indonesia sepanjang 2018, sahamnya langsung mengalami kenaikan. 

Menurut Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, kenaikan saham-saham emiten baru itu lumrah terjadi. Sebab biasanya saat proses penawaran umum saham perdana (IPO) perusahaan memberikan diskon atas sahamnya.

“Ini menunjukan bahwa perusahaan yang melakukan penawaran umum itu memang harganya terdiskon 20-30%, sehingga pada hari pertama terjadi kenaikan itu namanya IPO underpricing,” kata Nyoman di Gedung BEI, Jakarta, Senin (26/11).

Nyoman mencontohkan, pencatatan perdana saham PT Kota Satu Properti Tbk. (SATU) pada Senin (5/11) melonjak 69,23% atau 81 poin ke level ke Rp198 dari harga penawaran Rp117. Selanjutnya pada Jumat (9/11), saham PT Dewata Freight International Tbk. (DEAL) sempat stagnan kemudian langsung meroket 69,33% atau naik 104poin ke level Rp254 dari harga awal Rp150.

Terbaru pada Jumat (16/11), adalah saham PT Pool Advista Finance Tbk. (POLA) naik hingga 93 poin atau 68,89% ke level Rp228 dari harga IPO Rp135. 

Nyoman menjelaskan, pada saat proses penawaran atau bookbuilding biasanya pihak perusahaan bersama dengan sekuritas yang ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi menyambangi investor-investor institusi.  Saat itu, lanjut Nyoman, biasanya investor institusi memberikan masukan tentang harga, alias menawar sebelum terjadinya pembentukan harga.

“Jadi itu masukan dari investor, sehingga akan bertemu harganya. Dengan demikian, bisa terjual kepada investor. Pembentukan harga ya dilakukan dari proses bookbuikding,” ujarnya.

Nyoman menambahkan, biasanya yang juga terjadi banyak di pasar modal di luar negeri diskon harga yang terjadi sekitar 20-30%. Bahkan di negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat (AS) terkadang terjadi diskon hingga 50%.

Meski begitu, dia menekankan bahwa BEI tetap melakukan pengawasan terhadap proses pembentukan harga yang terjadi. Jika harga saham baru meroket lebih dari perkiraan yang wajar itu BEI akan menyelidikinya.

"Tentu kita melakukan review kalau kenaikannya sampai 70%. Bagaimana proses pada saat bookbuilding, informasi dan pricing di hari pertama sampai beberapa hari berikutnya," katanya.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan