close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala BPS Margo Yuwono dalam rilis BPS, Kamis (1/7/2021). Foto tangkapan layar.
icon caption
Kepala BPS Margo Yuwono dalam rilis BPS, Kamis (1/7/2021). Foto tangkapan layar.
Bisnis
Senin, 07 November 2022 17:36

Perekonomian 3 pulau ini tumbuh paling tinggi, sektor ini pemicunya

Pulau Jawa dan Sumatera masih menjadi wilayah terbesar dalam berkontribusi pada perekonomian Indonesia di kuartal III-2022.
swipe

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyatakan, perekonomian Indonesia pada kuartal III-2022 tumbuh 1,81% secara tahunan atau year on year (yoy) dibanding kuartal lalu, artinya naik dari 5,45% (yoy) ke 5,72% (yoy).

Pulau Jawa dan Sumatera menurut Margo masih menjadi wilayah terbesar dalam berkontribusi pada perekonomian Indonesia di kuartal III-2022. Meski demikian, Margo mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara spasial menunjukkan laju pertumbuhan yang optimis di seluruh wilayah Indonesia, terutama di bagian Indonesia Timur.

“Kalau dilihat secara spasial, ekonomi masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dengan memberikan andil pada ekonomi Indonesia sebesar 56,30% (yoy), kemudian diikuti Pulau Sumatera yang berkontribusi sebesar 22,00% (yoy),” kata Margo dalam konferensi pers, Senin (7/11).

Pertumbuhan paling tinggi di kuartal III-2022 terjadi di Pulau Sulawesi yang tumbuh 8,24% (yoy) dengan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi kuartal III-2022 sebesar 7,11% (yoy). Pertumbuhan tertinggi kedua dicatatkan oleh wilayah Maluku & Papua yang naik 7,51% (yoy) dengan kontribusi sebesar 2,43% (yoy), ketiga ada Bali & Nusa Tenggara yang tumbuh sebesar 6,69% (yoy) dan berkontribusi sebanyak 2,74% (yoy).

Selain itu Pulau Jawa menjadi wilayah yang perekonomiannya tumbuh sebesar 5,76% (yoy), lalu kelima tertinggi ada Pulau Kalimantan sebesar 5,67% (yoy) dengan kontribusi sebanyak 9,42% (yoy) terhadap perekonomian kuartal III-2022, dan tertinggi keenam adalah Pulau Sumatera sebanyak 4,71% (yoy).

“Pada Pulau Sulawesi yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi, ini disebabkan oleh tumbuhnya sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan & penggalian. Sedangkan pada Maluku & Papua ditopang oleh pertumbuhan sektor pertambangan & penggalian dan sektor transportasi & pergudangan,” lanjut Margo.

Ini sejalan dengan laporan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang menyebutkan investasi di luar Jawa pada kuartal III-2022 meningkat jadi Rp166,3 triliun atau setara 54% dari total seluruh investasi di Indonesia.

Bahlil menguraikan, investasi di Indonesia yang paling tinggi ada di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya senilai Rp44 triliun atau 14,3% dari total nilai investasi. Tertinggi kedua adalah sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp32,5 triliun atau 10,6%,  disusul sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp28,9 triliun atau 9,4%, sektor pertambangan Rp28,3 triliun 9,2%, dan sektor listrik, gas, dan air Rp27,3 triliun 8,8%

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan