Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan, pemerintah terus meningkatkan pemerataan pembangunan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya melalui pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK). Selain peningkatan ekonomi, kehadiran KEK diklaim juga untuk membangun nilai tambah penguasaan teknologi dan sumber daya manusia (SDM) sehingga fasilitas keduanya juga diperlukan.
"Pada dasarnya dengan KEK, kita bisa menyediakan fasilitas untuk universitas, baik institusi Inggris ingin mendirikan universitas sendiri atau ingin berkolaborasi dengan universitas yang ada. Jadi, saya pikir, kemitraan dan peluang bisa tersedia dan kita juga bisa mengarahkan ke KEK," ucap Ketua Dewan Nasional KEK ini saat menjamu International Education Champion dari pemerintah Inggris, Sir Steve Smith, melansir keterangan Kemenko Perekonomian, Senin (5/12).
Pada kesempatan yang sama, Smith menyampaikan, Indonesia merupakan prioritas pemerintah Inggris dalam kerja sama di bidang pendidikan tinggi. Oleh karena itu, dalam pertemuan keduanya, Inggris akan membawa 13 universitas untuk pengembangan kampus cabang di Indonesia.
"Kami menghadirkan 13 universitas, masih banyak lagi yang ingin datang. Kami secara khusus tertarik pada KEK. Kami sangat tertarik dengan gagasan bagaimana universitas kami bisa terlibat melalui pendirian kampus cabang atau melalui kemitraan kolaboratif dengan institusi Indonesia," tuturnya.
Peningkatan kapasitas SDM melalui transfer of knowledge antarpendidik maupun sistem pengajaran berstandar internasional dapat diwujudkan dalam kerangka kerja sama tersebut, termasuk penghematan devisa dan keuntungan mendapatkan kualitas pendidikan berstandar tinggi dengan biaya lebih rendah.
"Kami pikir, itu sangat menarik karena menurunkan biaya bagi siswa untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tinggi. Keuntungannya adalah Inggris bekerja sama dengan organisasi Indonesia dan dengan otoritas pengatur, universitas Inggris menjamin kualitasnya. Kualitasnya harus sama seperti di Inggris. Dan keuntungan lainnya adalah biayanya jelas jauh lebih rendah daripada siswa harus belajar ke Inggris," tutur Smith.
Inggris merupakan salah satu negara tujuan pelajar Indonesia dalam melanjutkan studi. Sekitar 3.000 pelajar Indonesia telah mendaftarkan diri dengan alasan kualitas pendidikan yang menawarkan berbagai jurusan, standar tinggi dalam pengajaran, waktu tempuh studi yang relatif pendek, dan kesiapan infrastruktur riset.
Kata kunci dalam pertemuan tersebut, menurut Smith, adalah kolaborasi, kemitraan, dan keberlanjutan. Ke depannya, perguruan tinggi Indonesia dapat bekerja sama secara kolaboratif dengan kampus-kampus Inggris, baik melalui pertukaran staf maupun siswa. Hal ini diharapkan membantu pembangunan kapasitas penelitian di Indonesia.
Adapun Inggris berencana membuka kampus cabang di empat KEK, seperti KEK Nongsa dengan tema digital (IT), animasi, dan artificial intelligence (AI); KEK Singhasari dengan tema IT, animasi, industri kreatif, dan hospitality; KEK Lido dengan tema industri kreatif dan hospitality; serta KEK Sanur di bidang medis, kesehatan, dan research and development.