Kemunculan perusahaan rintisan alias startup mulai menjamur di Indonesia. Perkembangannya pun dinilai setara dengan Uni Eropa.
Hal itu disampaikan Kepala BKPM Thomas Lembong dalam membuka perdagangan saham, sekaligus menghadiri acara peringatan ulang tahun ke-15 Crowe Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (24/7).
Lembong mengatakan Indonesia memiliki empat perusahaan startup dengan status unicorn atau yang mempunyai nilai usaha di atas US$1 miliar.
"Indonesia mempunyai empat startup unicorn yang nilai usahanya di atas US$1 miliar. Di seluruh Uni Eropa juga ada empat unicorn. Jadi kita mempunyai jumlah unicorn yang sama seperti dimiliki oleh totalitas Uni Eropa," kata dia.
Empat perusahaan yang dimaksud Thomas Lembong itu adalah Tokopedia, Gojek, Traveloka dan terakhir Bukalapak.
Sektor teknologi digital termasuk di dalamnya start up digital dan e-commerce bertransformasi sangat drastis dalam empat tahun terakhir. Lembong mengestimasi aliran dana masuk atau inflow dalam sektor tersebut telah mencapai US$2 miliar-US$3 miliar per tahun atau setara Rp30 triliun hingga Rp40 triliun per tahun.
Sektor teknologi digital berkontribusi sebesar 15% hingga 20% dari total Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi langsung luar negeri Indonesia. "Ini sangat mendadak, terus terang empat tahun yang lalu inflow ke sektor ini boleh dibilang hampir nol," ungkapnya.
Lembong mengaku banyak investor asing yang menyatakan minatnya berinvestasi di Indonesia. BKPM juga pernah menerima kunjungan dari investor-investor terkemuka seperti Alibaba, Tencent, Amazon, dan Google. Mereka tertarik masuk ke Indonesia.