close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi aktivitas di ATM PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Foto dokumentasi BRI.
icon caption
Ilustrasi aktivitas di ATM PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Foto dokumentasi BRI.
Bisnis
Selasa, 20 September 2022 08:30

Perkuat inklusi keuangan, Holding UMi hadir lebih dekat pada masyarakat

Terdapat 45 juta potensi nasabah ultra mikro dapat diberdayakan.
swipe

Kehadiran Co-Location Holding Ultra Mikro (UMi) dinilai telah memperkuat literasi dan inklusi layanan jasa keuangan formal di tengah-tengah masyarakat. Inilah yang dirasakan oleh Penaksir Pegadadaian di Gerai Senyum UPC BRI Seribu Dolok, Simalungun, Sumatera Utara Irda Chairani. 

Menurut Irda, inklusi layanan jasa keuangan tersebut tak terlepas dari kemudahan, kecepatan, dan kelengkapan akses layanan dari entitas lembaga keuangan holding yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM)

Irda bercerita, dirinya telah bekerja 12 tahun menjadi pegawai di Pegadaian yang kini masuk menjadi salah satu anak usaha dari BRI Group. Awalnya, Irda bertugas di Pegadaian UPC Selayang, Cabang Pancor Batu, Medan, sebagai Pengelola Unit. Satu bulan sejak Holding UMi resmi beroperasi pada September 2021, Co-Location hadir di daerah tersebut dan Irda menjadi Penaksir Pegadaian di Gerai Senyum UPC BRI Seribu Dolok.

Irda mengakui, dengan adanya sinergi ketiga entitas dalam Gerai Senyum, dapat lebih mudah mengedukasi layanan jasa keuangan yang lengkap dan paling sesuai dengan kebutuhan nasabah.

“Masyarakat bisa datang ke satu kantor tapi bisa menikmati lebih banyak produk. Jadi, kalau butuh layanan lain bisa selesai di satu tempat dalam waktu lebih cepat. Akses juga menjadi lebih lengkap dan lebih sesuai dengan kebutuhan nasabah terkait,” tutur Irda dari keterangan resmi, dikutip Selasa (20/9).

Bertugas di Gerai Senyum, menurut Irda, lebih menantang. Pasalnya, ia juga merangkap pekerjaan sebagai kasir dan marketing. 

Tak hanya itu, pegawai ketiga entitas pun harus beradaptasi dengan tiga budaya kerja perusahaan yang berbeda. Namun baginya, hal tersebut bukanlah halangan untuj tetap memberikan layanan prima.

"Kami sesama pegawai ketiga entitas bisa saling membantu dan menjalin komunikasi yang baik dengan tujuan yang sama, yaitu memasyarakatkan layanan Holding UMi untuk memberdayakan segmen usaha ultra mikro di Tanah Air," ujarnya.

Irda berharap ke depannya manfaat Holding UMi bisa dirasakan masyarakat sehingga berdampak pada penguatan ketahanan ekonomi nasional dari tataran grass root economy. Ia juga menyarankan agar tenaga pemasar dengan visi cross selling bisa terus ditambah, sehingga lebih banyak mengedukasi masyarakat terkait produk yang lengkap dan sesuai kebutuhan.

"Nasabah BRI bisa kita rangkul jadi nasabah Pegadaian dan sebaliknya. Dengan menambah jumlah tenaga marketing agar transaksi lebih banyak dan lebih dikenal tentang penggabungan tiga entitas," katanya.

Lebih lanjut, Irda juga mengharapkan agar jaringan internet ke depannya terutama di daerah bisa terus diperkuat, sehingga digitalisasi layanan jasa keuangan akan semakin mumpuni dan efektif.

Sementara, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan, Holding Umi BRI akan terus membuka akses layanan keuangan yang lebih luas kepada masyarakat, bahkan terdapat 45 juta potensi nasabah ultra mikro dapat diberdayakan. Sekitar 15 juta di antaranya sudah dapat mengakses lembaga pembiayaan formal.

“Meskipun demikian, masih ada sekitar 12 juta pelaku usaha UMi yang mengakses pembiayaan informal termasuk rentenir, dan sekitar 18 juta pelaku usaha UMi lainnya belum tersentuh lembaga pembiayaan formal maupun informal. Di sinilah segmen UMi dapat menjadi sumber pertumbuhan baru bagi BRI Group,” ucap Supari.

Ia menambahkan, saat ini melalui Holding UMi, ketiga entitas perusahaan yang tergabung memiliki lebih dari 16.900 unit gerai layanan fisik di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, 1.002 Co-Location Gerai Senyum dan lebih dari 70.000 tenaga pemasar juga dilengkapi dengan platform Senyum Mobile yang siap melayani pelaku usaha UMi.

Dalam prosesnya, BRI mensinergikan kinerja ketiga entitas dengan tiga tahapan, tahap pertama proses emporwering people. Hal ini dilakukan PNM dengan menyentuh kelompok usaha kaum perempuan lewat edukasi dan pendampingan.

Tahapan kedua adalah fase integrasi, yakni melalui perkembangan usaha, kebutuhan modal dapat dilayani oleh BRI dan Pegadaian. Pelaku usaha UMi dalam tahap ini memiliki pilihan dalam memperoleh pinjaman.Ketiga adalah upgrade, yakni proses agar skala usaha dapat terus naik, misalnya segmen UMi menjadi segmen mikro, atau mikro ke kecil dan usaha kecil jadi menengah.

“Dengan demikian, Holding UMi dapat terus mendorong pelaku usaha meningkatkan skala bisnisnya agar dapat lebih besar dan semakin tangguh,” ucapnya.

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan