close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Permintaan dalam negeri tinggi, PMI manufaktur naik saat Ramadan dan Idulfitri. Foto Antara/Asep Fathulrahman/hp/am.
icon caption
Permintaan dalam negeri tinggi, PMI manufaktur naik saat Ramadan dan Idulfitri. Foto Antara/Asep Fathulrahman/hp/am.
Bisnis
Kamis, 04 Mei 2023 14:17

Permintaan dalam negeri tinggi, PMI manufaktur naik saat Ramadan dan Idulfitri

Permintaan dalam negeri tinggi, PMI manufaktur naik saat Ramadan dan Idulfitri.
swipe

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan industri manufaktur nasional masih dalam fase ekspansi. Berdasarkan hasil survei S&P Global, Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2023 di posisi 52,7 atau naik dibandingkan Maret 2023 di level 51,9.

"PMI manufaktur Indonesia di atas titik netral, yaitu 50,0 atau dalam tahap ekspansi yang telah dilewati selama 20 bulan berturut-turut. Kinerja baik ini terus kita jaga dan perlu ditingkatkan," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, ditulis Kamis (4/5).

PMI manufaktur Indonesia yang ekspansif ini menurut Agus sesuai dengan hasil Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada April 2023 yang dirilis Kemenperin, yaitu mencapai 51,38. Sehingga ia menilai, industri dan investor di Indonesia masih tetap optimistis dan yakin dalam menjalankan usahanya.

Kenaikan PMI ini juga menurut Agus didorong oleh permintaan domestik yang masih menguat. Ia pun menyampaikan agar Indonesia mengoptimalkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), termasuk untuk pengadaan barang dan jasa di pemerintah pusat dan daerah serta BUMN BUMD.

"Kami juga proaktif memacu perluasan pasar ekspor, terutama ke negara-negara non tradisional," tutur Agus.

Lebih lanjut, menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu, peningkatan PMI manufaktur Indonesia di April 2023 karena permintaan dalam negeri yang tinggi yang bertepatan dengan pemenuhan kebutuhan selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri.

"Penguatan aktivitas produksi tercermin pada pembelian barang input untuk memenuhi permintaan tersebut. Peningkatan produksi juga ditandai dengan pembukaan lapangan kerja yang turut meningkat," ujar Febrio dalam keterangan resminya.

Meski demikian, Febrio juga mengingatkan perlambatan ekonomi global masih terjadi dan permintaan ekspor diindikasikan moderat. Sebagai informasi, PMI manufaktur beberapa negara maju masih mengalami kontraksi, antara lain Jerman (44,0), Prancis (45,5), Inggris (46,6), Korea Selatan (48,1), dan Jepang (49,5). Sedangkan beberapa negara ASEAN seperti Thailand dan Myanmar, masing-masing mengalami peningkatan PMI manufaktur pada April 2023 yaitu di level 60,4 an 57,4. 

img
Erlinda Puspita Wardani
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan