Pemerintah menyatakan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin secara nasional mengalami peningkatan 26% selama periode arus mudik.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), Erika Retnowati mengatakan, kenaikkan penyaluran tertinggi terjadi pada 1 Mei 2022 atau H-1 Idulfitri sebesar 36% terhadap sales normal. Peningkatan itu terlihat khususnya untuk BBM jenis RON 90 seperti pertalite.
Dia juga menyatakan, penurunan terjadi pada penyaluran gasoil atau solar sebesar 13% terhadap sales normal. Namun, pada arus balik gasoline meningkat 12% dengan kenaikkan penyaluran tertinggi pada 5 Mei 2022 atau H+3 Idulfitri sebesar 29% terhadap sales normal.
"Sementara itu total gasoil turun 40% terhadap sales normal," kata Erika dalam keterangan, Rabu (11/5).
Erika mengungkapkan, untuk kondisi ketersediaan (stok) LPG selama masa Posko Nasional ESDM dipastikan normal. Stok sebesar 346.461 MT dengan coverange days sekitar 14,61 hari.
Kondisi pasokan tenaga listrik pada saat, sebelum dan sesudah Idulfitri 1443 H untuk sistem kelistrikan di wilayah pengusahaan PLN umumnya berada pada kondisi pasokan listrik aman. Pada 2 hingga 3 Mei 2022 atau Hari Raya Idulfitri pertama dan kedua, secara umum dalam kondisi aman dan tidak terdapat gangguan pada sistem ketenagalistrikan yang mengakibatkan pemadaman listrik.
Secara umum kejadian bencana geologi baik letusan gunungapi, gempabumi dan tsunami serta gerakan tanah tidak mempengaruhi arus mudik dan arus balik pada Idulfitri 1443 H. Meskipun curah hujan dibeberapa lokasi tinggi, namun tidak menimbulkan kejadian gerakan tanah yang signifikan.
Sebelumnya diberitakan, peningkatan konsumsi BBM per daerah paling banyak berada di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dengan peningkatan konsumsi mencapai 813 kilo liter (KL) per hari atau meningkat 120% dibandingkan rerata normal yang hanya 368 KL/hari. Wilayah dengan konsumsi tertinggi selanjutnya adalah Kabupaten Kebumen, 678 KL/hari atau naik 119% dibandingkan kondisi normal, yakni 309 KL/hari. Terakhir, Kabupaten Tegal 743 KL/hari atau naik 102% dibandingkan kondisi normal di angka 366 KL/hari.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution mengatakan, rata-rata peningkatan selama arus mudik mencapai 11%. “Pada arus balik, Pertamina berhasil memenuhi kebutuhan BBM (bahan bakar minyak) pemudik yang meningkat hingga 29% pada puncaknya, angkanya terlihat lebih rendah karena sebaran pemudik arus balik yang lebih fleksibel," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (10/5).