close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah) meninggalkan gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (10/6). Foto Antara.
icon caption
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah) meninggalkan gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (10/6). Foto Antara.
Bisnis
Senin, 29 Juni 2020 15:28

Pertamina: 2 investor lirik kilang Cilacap

Pertamina masih memilih investor untuk pengembangan Cilacap.
swipe

Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap, Jawa Tengah dilirik investor setelah ditinggalkan oleh Saudi Aramco. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan telah ada dua investor yang serius untuk mengembangkan proyek ini.

"Ada dua investor yang sudah serius, ada beberapa lagi yang sedang mendekati kami. Akan kami lakukan pemilihan lagi," ata Nicke saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI dari Jakarta, Senin (29/6).

Semula, proyek ini akan dikerjakan Pertamina bersama dengan Aramco. Namun, kerja sama itu batal lantaran tidak menemukan titik temu terkait nilai valuasi proyek tersebut.

"Kenapa dengan Aramco tidak jadi? Masalahnya dari perbedaan valuasi, ada perbedaan harga US$1,1 miliar," kata Nicke.

Nicke menjelaskan, Pertamina tak mungkin melanjutkan kerja sama tersebut akibat valuasi yang ditawarkan Aramco jauh dari valuasi yang ditetapkan Pertamina.

"Tidak mungkin kami bisa lepas karena valuasinya di bawah nilai buku tentu akan bahaya. Oleh karena itu, kami sepakat untuk tidak sepakat," ujarnya.

Nilai valuasi tersebut penting karena Pertamina danAramco akan membentuk perusahaan patungan untuk proyek ini.

Kemitraan Pertamina dan Aramco diawali dengan penandatanganan Kesepakatan Kerja Sama Pengembangan Perusahaan Patungan (Joint Venture Development Agreement/JVDA) pada Desember 2016. Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari Heads of Agreement (HoA) yang diteken kedua belah pihak pada November 2015 lalu, di mana kedua entitas akan membentuk perusahaan patungan, untuk pengembangan proyek selanjutnya

Nicke menuturkan pihaknya memutus kerja sama tersebut secara baik-baik sejak akhir April lalu. Nicke menjamin hubungan antara Pertamina dan Aramco akan tetap baik ke depannya.

Sebelumnya, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan skema kerja sama yang ditawarkan Pertamina ke Aramco sama dengan skema kilang Balikpapan, dengan cara toll fee untuk kilang lama, tapi tetap berpartner untuk kilang baru di Cilacap.

Saat ini Pertamina terus mengebut pengembangan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan pembangunan kilang baru proyek Grass Root Refinery (GRR). Nantinya, kapasitas kilang yang saat ini 1 juta barel per hari akan meningkat dua kali lipat menjadi 2 juta barel per hari pada 2026.

“Pembangunan kilang Balikpapan yang progressnya sudah lebih dari 13%, tahun ini ditargetkan mencapai 40%. Sementara target pembangunan kilang Balongan dan Cilacap masing-masing 10% akan terus kami kebut," kata Fajriyah akhir Februari lalu.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan