Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya akan memindahkan dua dari belasan area di Depo Plumpang ke Green Multi Purpose Terminal Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, pascakebakaran yang menewaskan belasan warga. Adapun dua area yang dipindahkan ialah area tangki dan area filling set.
Selain itu, pembangunan zona penyangga (buffer zone) juga menjadi kebutuhan mendesak saat ini. Hal itu disampaikan Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) Dirut PT Pertamina dengan Komisi VII DPR di Senayan, Jakarta, Kamis (16/3).
"Setelah ini mau bagaimana? Apakah terminalnya dipindah ataukah warganya yang dipindah? Nah, kami ingin menjelaskan. Saya selalu mengatakan kami gunakan 'dan' bukan 'atau'. Karena dua hal ini memang harus dilakukan tetapi dengan schedule yang berbeda," kata Nicke.
"Kita tidak mungkin menutup dan memindahkan hari ini. Belum. Karena Plumpang ini, kalau dilihat dari coverage-nya, itu15% dari stok nasional. Jadi kalau ditutup, masalahnya menjadi luar biasa," sambungnya.
Kendati demikian, Nicke mengatakan, pemindahan ini bukan semata-mata karena adanya kebakaran di Depo Plumpang beberapa waktu lalu. Tetapi, karena adanya rencana pembangunan Green Multi Purpose Terminal Kalibaru untuk produk petrokimia dan sejumlah produk energi baru dan terbarukan.
"Untuk itu perlu juga storage, baik untuk pasar domestik maupun pasar impor. Jadi kita tidak mungkin membangun di Plumpang. Jadi sudah tiga tahun lalu kami dengan Pelindo sudah merencakankan untuk membangun terminal next di Kalibaru dengan alokasi 32 hektare yang direncanakan membangun green multipurpose terminal ini," jelas dia.
Di sisi lain, area tangki dan area filling set dipindahkan ke Terminal Multi Purpose Kalibaru demi alasan keamanan. Terlebih pasokan ke Depo Plumpang bisa mencapai 1.000 tangki tiap harinya.
"Jadi bukan serta-merta karena ada kebakaran," imbuh dia.
Nicke mengatakan, pembangunan buffer zone merupakan hal yang paling mendesak dilakukan saat ini. Mengingat, operasi di Depo Plumpang terus berjalan setiap harinya. Nicke menyebut, Depo Plumpang melayani pasokan BBM untuk 19 kabupaten/kota dan gas LPG untuk 22 kabupaten/kota.
"Maka yang paling urgen sekarang adalah membangun buffer zone di sekitar tembok A (batas luar dengan rumah warga)," tandasnya.