PT Pertamina (Persero) memantau dan mengoptimalkan penyaluran BBM dan LPG ke Palu dan Donggala pascabencana gempa bumi dan tsunami.
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, Komando dan Pengendalian (Puskodal) langsung diaktifkan, dan membentuk tim Satgas Penanggulangan Bencana Palu untuk memantau kondisi lapangan, dan penanganan bencana.
Penanganan dilakukan dengan mengerahkan seluruh potensi dari Grup Pertamina, dari unit operasi dan anak perusahaan di seluruh Indonesia.
“Setiap hari kami memantau dan update kondisi penyaluran BBM, LPG serta bantuan logistik dan obat-obatan. Kami juga mengerahkan relawan pekerja dan juga relawan pendukung operasional, baik itu untuk operasi SPBU ataupun medis,” kata dia melalui siaran pers, Senin (1/10).
Bencana gempa dan tsunami sempat berdampak pada operasional Terminal BBM Donggala, yang selama ini menyuplai BBM ke enam kabupaten, yakni Kota Palu, Donggala, Sigi, Parigi Moutong, Mamuju Utara dan Mamuju Tengah. Adapun, rata–rata harian normal konsumsi BBM sekitar 500.000 liter untuk jenis gasoline, dan 180 ribu liter gasoil.
Saat ini, kata Adiatma, penyaluran BBM sudah bisa dilakukan dari terminal BBM Donggala, Sulteng yang mulai melakukan operasi sementara sejak Minggu (30/9), dan telah menyalurkan BBM ke SPBU di Kota Palu.
Sebelumnya, penyaluran dilakukan dengan skenario alih suplai dari terminal BBM terdekat atau penyangga seperti dari Parepare, Poso, Tolitoli dan Moutong.
“Pemulihan distribusi BBM dengan alih suplai dan pengerahan pesawat air tractor sudah hampir memenuhi kebutuhan harian gasoil, dan sekitar 40% dari kebutuhan harian gasoline,” jelas Adiatma.
Kendala dalam pemerataan pendistribusian karena tidak semua SPBU yang ada di Palu layak operasi pascaterjadinya gempa dan tsunami. Selain tidak layak, SPBU tersebut tidak didukung operator, karena sebagian besar dari mereka merupakan korban, sehingga fokus dalam penanganan keluarga.
Untuk itu, Pertamina telah mengerahkan bantuan operator, awak mobil tangki, serta mobil tangki bantuan dari berbagai wilayah operasi penyangga di Sulawesi dan dari Balikpapan.
"Hingga saat ini, sudah lebih dari 50 operator, dan puluhan mobil tangki berikut awak mobil tangki yang siap mendistribusikan BBM ke Palu. Pertamina juga bersinergi dengan Polri dan TNI dalam operasional pengiriman BBM, Elpiji, dan bantuan kemanusiaan," jelas Adiatma.
Adiatma menambahkan, dari 17 SPBU di Kota Palu, sampai hari ini baru 5 unit yang bisa beroperasi. Di antaranya, SPBU di Jalan Maluku, Jalan RE Martadinata, Jl. Soekarno Hatta, Jalan Tawaeli dan SPBU Sidondo. Dua diantaranya yakni SPBU di Jalan Maluku dan RE Martadinata melayani hingga malam hari.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mendistribusikan BBM di Palu dan Donggala, dan berharap agar masyarakat tidak panik, tetap tentang, membeli BBM secukupnya karena BBM ini adalah bahan yang mudah terbakar dan berbahaya apabila ditimbun atau disimpan tanpa sarana yang sesuai standar keselamatan,” imbuhnya.