PT Pertamina (Persero) telah menyalurkan lebih dari 100.000 tabung gas LPG setelah terjadi gempa bumi dan tsunami di Palu dan Sigi, Sulawesi Tengah.
Memasuki minggu kedua pascabencana gempa dan tsunami di Sulteng, Pertamina mengamankan pasokan gas Elpiji di beberapa kawasan terdampak bencana di Palu dan Sigi sebanyak 106.766 tabung.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region VII Roby Hervindo menjelaskan, pihaknya sudah menyalurkan elpiji tersebut ke Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di wilayah yang terdampak bencana.
"Sebanyak 106.766 tabung elpiji sudah disalurkan dari empat SPPBE," kata Roby dalam siaran pers yang diterima Alinea.id, Jumat (12/10).
Lebih lanjut, penyaluran gas pada empat SPPBE ini yaitu di SPPBE Muhsans Putra Arba Mandiri, SPPBE Prima Sentosa Alam Lestari, SPPBE Gema Palu dan SPPEK Putra Argam Mandiri.
"Keempat SPPBE ini telah menyalurkan lebih dari 100.000 tabung elpiji sejak 3 Oktober 2018, ke wilayah Palu, Donggala, dan Sigi serta wilayah sekitarnya seperti Parigi Moutong dan Poso," jelasnya.
Adapun penyaluran elpiji tersebut terdiri dari beberapa jenis, yaitu 101.360 tabung elpiji subsidi 3 Kg dan 5.406 tabung non subsidi Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg.
Ia menjelaskan, dari 101.360 tabung elpiji subsidi tersebut, sebanyak 80.000 tabung disalurkan untuk operasi pasar di Palu, Donggala dan Sigi.
Sementara sisanya disalurkan ke pangkalan-pangkalan wilayah lain seperti Parigi Moutong dan Poso.
"Untuk mempercepat proses pemulihan, sebanyak 39 orang operator bantuan turut didatangkan dari wilayah Sulawesi untuk membantu pengoperasian SPPBE, termasuk untuk kegiatan penanganan dan pengisian elpiji serta membantu tim Satgas elpiji," ujar Roby.
Selain disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana melalui 14 agen, operasi pasar dan penjualan di SPBU, elpiji juga disalurkan untuk bantuan dapur umum di beberapa posko yang tersebar di Palu, Donggala dan Sigi.
"Hingga Selasa, kemarin sebanyak lebih dari 200 tabung elpiji Bright Gas 12 Kg telah disalurkan ke posko-posko untuk keperluan memasak dapur umum bagi masyarakat," pungkas Roby.