close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Kantor Pusat Pertamina.
icon caption
Ilustrasi Kantor Pusat Pertamina.
Bisnis
Jumat, 09 September 2022 12:45

Pertamina sebut operasional kilang minyak kini lebih efisien

Biaya operasional kilang Pertamina terus mengalami penurunan rata-rata sekitar US$3,67 per barel.
swipe

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman, mengungkapkan operasional kilang minyak milik Pertamina lebih hemat seiring dengan dilakukannya pembangunan dan perbaikan kilang. Bahkan, dikatakan mampu bersaing dengan sejumlah kilang milik perusahaan energi dunia di Asia Pasifik.

Taufik menjelaskan, biaya operasional kilang Pertamina terus mengalami penurunan rata-rata sekitar US$ 3,67 per barel. Menurutnya, angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya operasional kilang di Singapura yang mencapai US$7,81 per barel.

Adapun biaya operasional kilang terendah telah dicapai dua kilang, yakni Refinery Unit (RU) IV Cilacap (US$2.83 per barel) dan RU III Plaju (US$2.92 per barel).

“Upaya pembangunan dan revamping kilang terus dilakukan Pertamina dan hasilnya mampu menekan operasional kilang sehingga lebih rendah dari perusahaan migas lainnya di Asia Pasifik,” kata Taufik dalam keterangan tertulis, Jumat (9/9).

Lebih lanjut, ujar Taufik, penurunan operasional kilang diperoleh dari terobosan dan penghematan yang dilakukan Pertamina, khususnya dalam pengadaan minyak mentah.

Diungkapkan Taufik, untuk pengadaan crude, saat ini Pertamina mampu bersaing di pasar global senilai US$69,246 per barel. Nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan lain yakni US$69,46 per barel, dan satu perusahaan migas lain yang berada di angka US$71,80 per barel.

Taufik menambahkan, dengan program Refinery Development Master Plan (RDMP) yang terus berjalan, kilang Pertamina juga menjadi lebih fleksibel mengolah berbagai jenis minyak mentah. Sehingga, rata-rata Net Cash Margin (NCM) Pertamina bertumbuh positif di angka US$4,88 per barel, lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia Pertronas yakni US$1,56 per barel.

“Upaya menekan biaya operasi salah satunya dengan penurunan biaya pembelian crude, karena porsi terbesar dalam produksi BBM adalah biaya pembelian minyak mentah yang mencapai 92% dari Biaya Pokok Produksi,” ujar Taufik.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan