close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PT Pertamina (Persero) siap mengelola blok Corridor pada 2026 setelah menyetujui kenaikan hak partisipasi atau participating interest (PI) sebesar 30%. / Antara Foto
icon caption
PT Pertamina (Persero) siap mengelola blok Corridor pada 2026 setelah menyetujui kenaikan hak partisipasi atau participating interest (PI) sebesar 30%. / Antara Foto
Bisnis
Senin, 29 Juli 2019 19:16

Pertamina siap kelola blok migas Corridor senilai US$250 juta

Blok Corridor terletak di Banyuasin, Sumatera Selatan, memiliki cadangan gas nomor tiga terbesar di Indonesia.
swipe

PT Pertamina (Persero) siap mengelola blok Corridor pada 2026 setelah menyetujui kenaikan hak partisipasi atau participating interest (PI) sebesar 30%.

Sebagaimana 11 blok migas terminasi lainnya, Pertamina juga memastikan telah siap menjadi operator Blok Corridor pada 2026, atau tiga tahun setelah kontrak berjalan di Blok Corridor.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman perusahaan melalui anak usahanya, Pertamina Hulu Energi Corridor, telah mendapat hak PI sebesar 30% yang sebelumnya hanya 10%. Hak partisipasi tersebut akan dimulai setelah tahun 2023.

“Peningkatan hak PI bagi Pertamina merupakan hal positif. Kami percaya pemerintah telah melakukan pertimbangan yang mendalam yang baik bagi semua pihak, dan Pertamina segera mempersiapkan berbagai strategi dan langkah untuk menjadi operator Blok Corridor pada tahun 2026 hingga kontrak selesai pada tahun 2043,” ujar Fajriyah.

Kontrak bagi hasil Blok Corridor akan berlaku 20 tahun, efektif sejak 20 Desember 2023 dengan menggunakan skema gross split. Pada tiga tahun pertama, operatornya adalah Conoco Philips dan selama 17 tahun berikutnya menjadi hak Pertamina untuk mengelola Blok Corridor. 

“Sebagai BUMN, Pertamina juga mendukung keterlibatan BUMD yang akan mendapat penawaran hak PI 10 persen,” kata Fajriyah.

Blok yang terletak di Banyuasin, Sumatera Selatan ini tercatat memiliki cadangan gas nomor tiga terbesar di Indonesia. Produksi gasnya berkontribusi hingga 17% dari total produksi gas nasional.

“Kami optimis mengelola Blok Corridor, ini sangat strategis karena nantinya akan terintegrasi dengan Blok Rokan yang dikelola Pertamina pada 2021 dan Kilang Dumai di Riau,”kata Fajriyah.

Untuk diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan telah menandatangani surat keputusan persetujuan perpanjangan kontrak kerja sama pada Wilayah Kerja (WK) Corridor di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin, (22/7). 
Perpanjangan ini, mulai berlaku setelah 2023, ditandai meningkatnya hak partisipasi Pertamina menjadi 30 persen.

Perkiraan nilai investasi dari pelaksanaan komitmen kerja pasti (KKP) lima tahun pertama sebesar US$250 juta dan bonus tanda tangan (signature bonus) sebesar US$250 juta.

“Dengan keputusan ini, harapannya masa transisi dI Blok Corridor akan berjalan dengan baik sehingga kegiatan operasi dan investasi dapat berjalan secara berkesinambungan untuk menjaga produksi Blok Corridor,” kata Fajriyah. (Ant)

img
Laila Ramdhini
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan