PT Pertamina (Persero) terus aktif melakukan kegiatan eksplorasi migas. Aktivitas tersebut terlihat pada program prioritas sektor hulu yang akan melaksanakan pengeboran eksplorasi 27 sumur, dengan target temuan sumberdaya (2C) sebesar 556 juta barel setara minyak (MMBOE).
"Pertamina tetap agresif mengembangkan sektor hulu termasuk untuk menambah cadangan dan produksi migas," ujar Vice President Corporate Communications Pertamina, Adiatma Sardjito pada keterangan resmi, Selasa (29/5).
Melalui 3 anak perusahaan di sektor hulu, Pertamina Eksplorasi Produksi (PEP), Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Pertamina Geothermal Energi (PGE), Pertamina telah melaksanakan pengeboran 6 sumur sampai Triwulan 1
"Temuan 2C sebesar 40 MMBOE dari Sumur Merakes-2, yang merupakan kerjasama PHE dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain," katanya.
Anak perusahaan PEP, lanjut Adiatma telah menyelesaikan survei Seismic 2D sepanjang 3 km dan Survei Seismic 3D sepanjang 282 km persegi. Sementara PHE menemukan sumber daya 2C sebesar 40 MMBOE.
Eksplorasi migas Pertamina tahun 2017, menurut Adiatma, juga mencatat temuan cadangan migas baru di struktur Parang-1 yang merupakan bagian dari Blok Nunukan, Kalimantan Utara, yang berada di perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Struktur tersebut memiliki potensi produksi migas sebesar 569 MMBOE, masing-masing minyak sebesar 374 MMBO dan gas sebesar 1136 BCF.
Saat ini, pemegang hak partisipasi di blok Nunukan terdiri dari PHE sebesar 64,5%, selebihnya BPRL Ventures Ind BV sebesar 12,5%, dan Videocon Indonesia Nunukan Inc sebesar 23%.