Peru telah menetapkan standar baru dalam stabilitas ekonomi regional dengan mempertahankan inflasi satu digit selama lebih dari 27 tahun, dari Februari 1997 hingga Agustus 2024. Keberhasilan ini melampaui rekor sebelumnya yang dicapai Chili.
Pencapaian ini menandai periode terpanjang di Amerika Selatan, menjadikan Peru sebagai contoh utama pengendalian inflasi yang efektif.
Selain itu, otonomi Bank Sentral Peru (BCRP) telah menjadi kunci dalam mencapai stabilitas ini.
Kemandirian BCRP, yang diperkuat dalam Konstitusi 1993, telah memungkinkannya untuk menerapkan kebijakan secara efektif tanpa campur tangan politik.
Sejak 2002, kebijakan ini berpusat pada skema penargetan inflasi eksplisit (MEI), yang bertujuan untuk menjaga inflasi antara 1% dan 3%.
Meskipun terjadi lonjakan harga sesekali akibat faktor eksternal seperti biaya pangan dan bahan bakar, BCRP berhasil menjaga ekspektasi inflasi tetap terkendali. Sebagian besar bulan sejak 2002 berada dalam kisaran targetnya.
Manajemen yang konsisten ini sangat kontras dengan hiperinflasi yang dialami pada akhir 1980-an. Hal ini menekankan dampak mendalam dari kebijakan moneter strategis.
Kisah sukses Peru menggarisbawahi pentingnya otonomi bank sentral dan kebijakan moneter yang terarah dalam membina stabilitas ekonomi jangka panjang. Hal ini menjadi tolok ukur bagi negara-negara lain yang tengah berjuang melawan inflasi.(riotimesonline)