close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Perubahan iklim pun diyakini bisa menurunkan tingkat Produk Domestik Bruto (PDB)./ Antara Foto
icon caption
Perubahan iklim pun diyakini bisa menurunkan tingkat Produk Domestik Bruto (PDB)./ Antara Foto
Bisnis
Selasa, 26 November 2019 23:46

Perubahan iklim diyakini berdampak pada pertumbuhan ekonomi RI

Perubahan iklim pun diyakini bisa menurunkan tingkat Produk Domestik Bruto (PDB).
swipe

Perubahan iklim menjadi hal yang kian mengkhawatirkan, tidak hanya bagi lingkungan, namun juga bagi ekonomi. Perubahan iklim pun diyakini bisa menurunkan tingkat Produk Domestik Bruto (PDB).

Direktur Keuangan dan Administrasi World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, Aria Nagasastra, mengatakan Indonesia rentan terhadap dampak perubahan iklim seperti gelombang panas berkepanjangan, badai tropis, dan serta bertambahnya isu ketahanan pangan.

Bahkan, Aria mengatakan PDB bisa menurun hingga 20% akibat perubahan iklim tersebut. Aria melanjutkan, perubahan iklim tersebut berpotensi menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dan terganggunya kehidupan sosial.

“Banyak studi melaporkan PDB global bisa turun 1% karena perubahan iklim yang ekstrem. Pendapatan perkapita Indonesia bisa turun 20%,” kata Aria dalam acara International Seminar on Sustainable Finance di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (26/11).

Aria pun menyebut Bank Indonesia selaku bank sentral telah merespons kondisi tersebut dengan bergabung bersama 43 bank sentral menjadi anggota the Network for Greening the Financial System (NGFS). Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga sudah mengeluarkan Peraturan No. 51 Tentang Keuangan Berkelanjutan di Indonesia sebagai respon terhadap kondisi perubahan iklim.

“Dalam country progress report Alliance Finance Company (AFC) sustainable 2018, Indonesia bersama China menjadi salah satu pemimpin keuangan berkelanjutan dalam regulasi dan partisipasi Industri,"  tuturnya.  

Untuk diketahui, beberapa bank yang tergabung yaitu, Bank Artha Graha Indonesia, BRI Syariah, Bank Central Asia, Bank  Mandiri, Bank Muamalat, Bank Negara Indonesia, Bank  Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, dan Bank Rakyat Indonesia tergabung dalam kelompok ‘First Movers on Sustainable Banking'.

Adapun pada hari ini, lima bank lainnya bergabung ke IKBI. Bank-bank tersebut adalah Bank Mandiri Syariah, CIMB Niaga, OCBC NISP, Maybank, dan HSBC Indonesia. Bergabungnya lima bank tersebut membuat anggota IKBI bertambah, menjadi 13 bank.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan