close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi. Foto Pixabay.
Bisnis
Rabu, 28 April 2021 15:36

Banyak perusahaan asuransi bermasalah, Agus Marto: Perlu perlindungan konsumen

Perlindungan konsumen disebut menjadi kunci penting dari tata kelola perasuransian.
swipe

Dewan Penasihat Indonesia Financial Group (IFG) Progress, Agus Martowardojo mengungkapkan masih banyak perusahaan asuransi di dalam negeri yang bermasalah. Hal ini tidak hanya merugikan negara, tapi juga para pemegang polis. 

Oleh karena itu, dia mengatakan perlindungan konsumen harus menjadi kunci penting dari tata kelola perasuransian yang dapat menghindari terjadinya masalah yang merugikan masyarakat.

"Di Indonesia ada banyak perusahaan asuransi bermasalah dan itu membuat kesukaran dari pemegang polis. Ini harus jadi pegangan kita bagaimana bisa hasilkan pemikiran dan rencana yang bisa memunculkan kebijakan yang baik yang sejalan dengan perusahaan asuransi penjaminan atau investasi," katanya dalam video conference, Rabu (28/4).

Agus melanjutkan, perlindungan konsumen harus didukung sumber daya manusia (SDM) yang kuat. Selain itu, permodalan juga harus kuat. Perlindungan konsumen juga perlu didukung oleh kemampuan dalam inovasi produk. 

Dia berpesan, jangan sampai asuransi terjebak pada upaya menjanjikan imbal hasil yang terlalu tinggi kepada nasabah, sehingga membuat perusahaan bermain di portofolio investasi yang berisiko besar.

"Jangan membuat produk yang menjanjikan return atau hasil yang terlalu tinggi, tapi setelah dijual orang, yang akan bertanggung jawab atas investasi menjadi sangat sulit. Ujung-ujungnya ambil risiko yang tidak perlu dan menimbulkan masalah," ujarnya.

Di sisi lain, Agus menyoroti sejumlah tantangan perusahaan asuransi di dalam negeri, yakni modal usaha. Menurutnya, jika Kementerian BUMN dan pemerintah menginginkan asuransi dan negeri memiliki daya saing di pasar global, modal harus menjadi perhatian bersama.

"Tantangan asuransi adalah modal. Maka bagaimana kita bisa diskusikan agar itu bisa diatasi, kita tahu market share industri asuransi mayoritas dipegang oleh asuransi internasional," ucapnya.

Penguatan modal ini, tambahnya, untuk memastikan kesehatan perusahaan terjaga dengan baik dan akuntabel. Dengan demikian, kejadian terkait banyaknya perusahaan asuransi yang mengumumkan kinerja baik di media, namun kopong di dalam tak terjadi lagi.

"Jadi ini tantangan bagi asuransi lokal punya daya saing dan berkelanjutan. Jangan yang hanya baik dan kuat di media massa, tapi kemudian ada masalah," tuturnya.

Tantangan bisnis asuransi lainnya yang juga perlu menjadi perhatian adalah persoalan literasi masyarakat terkait asuransi. Hal ini perlu dikembangkan agar tidak ada lagi persoalan yang timbul akibat dari salah memilih produk asuransi dan merugikan kedua belah pihak.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan