close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pemilik saham Humpuss Intermoda terdiri dari PT Humpuss sebesar 47,36%, PT Menara Cakra Buana sebesar 34,16%, Hutomo Mandala Putra 10,82%, dan publik 7,65%. / Perseroan
icon caption
Pemilik saham Humpuss Intermoda terdiri dari PT Humpuss sebesar 47,36%, PT Menara Cakra Buana sebesar 34,16%, Hutomo Mandala Putra 10,82%, dan publik 7,65%. / Perseroan
Bisnis
Kamis, 04 April 2019 20:43

Perusahaan milik Tommy Soeharto bagi dividen Rp21,3 miliar

Perusahaan transportasi laut milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto membagikan dividen bagi pemegang saham Rp21,3 miliar.
swipe

Perusahaan transportasi laut milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto membagikan dividen bagi pemegang saham Rp21,3 miliar.

Perusahaan tersebut adalah PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Emiten bersandi saham HITS itu membagikan dividen tahun buku 2018 dengan rasio 12,48% dari laba bersih US$12,04 juta setara Rp170,72 miliar (asumsi kurs Rp14.180 per dolar Amerika Serikat).

Keputusan pembagian dividen dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (4/4). 

Komisaris Utama Humpuss Intermoda Theo Lekatompessy mengatakan dengan perhitungan tersebut, maka para pemegang saham akan memperoleh dividen senilai Rp3 per saham.

"Salah satu hasil RUPST hari ini adalah pembagian dividen sebesar Rp3 per saham di tahun ini," kata Theo di Graha CIMB Niaga, Kamis (4/4). 

Menurut dia, pembagian dividen tahun 2018 ini tidak dalam jumlah besar lantaran perusahaan membutuhkan dana investasi yang nilainya lumayan banyak. Rencananya, perusahaan akan mengembangkan bisnis dredging atau pengerukan pada tahun ini.

"Kami juga menargetkan pendapatan kontrak senilai Rp90 juta-Rp100 juta pada tahun ini. Kontrak LNG, oil and gas dan petrochemical masing-masing sebesar 30%. Selanjutnya oleh binis offshore sebesar 5%-7% dan bisnis dredging sebesar 3%-5%," kata Theo.

Sebagai informasi, pada 2018 perusahaan membukukan kenaikan laba bersih hingga 71,91% year-on-year (yoy) menjadi US$12,04 juta dari tahun 2017 sebesar US$7 juta. 

Perolehan laba tersebut sejalan dengan pendapatan perusahaan yang naik 20,8% menjadi US$81,80 juta pada 2018 dari tahun sebelumnya US$67,70 juta.

Kontribusi pendapatan berasal dari kenaikan jasa sewa kapal untuk transportasi gas alam cair. Penyewaan kapal HITS untuk membawa gas alam cair meningkat 23,59% menjadi US$36,57 juta dari sebelumnya US$28,79 juta. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari periode 2017 yang hanya tumbuh 3% yoy.

Jasa sewa kapal untuk transportasi minyak mentah dan bahan bakar minyak juga tumbuh cukup signifikan sebesar 14,26% yoy menjadi US$21,4 juta. 

"Kami menargetkan pertumbuhan laba sebesar 20% pada tahun ini. Sementara itu, pertumbuhan pendapatan kami perkirakan 15%-20%," ujar dia.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Manajer Pemasaran PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK), Asty Winasti, atas kasus suap. HTK adalah perusahaan jasa sewa kapal dengan aset US$108,8 juta yang dimiliki 100% oleh Humpuss Intermoda.

Adapun, pemilik saham Humpuss Intermoda terdiri dari PT Humpuss sebesar 47,36%, PT Menara Cakra Buana sebesar 34,16%, Hutomo Mandala Putra 10,82%, dan publik 7,65%.

Pada perdagangan Kamis (4/4), saham HITS ditutup ambrol 7,35% sebesar 50 poin ke level Rp630 per lembar. Kapitalisasi pasar saham HITS mencapai Rp4,47 triliun dengan imbal hasil negatif 9,6% setahun.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan