close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
GeNose. Dokumentasi UGM
icon caption
GeNose. Dokumentasi UGM
Bisnis
Sabtu, 06 Februari 2021 12:22

Petrokimia Gresik borong 10 GeNose senilai Rp620 juta

Pada tahap awal, GeNose akan dipakai untuk penapisan Covid-19 bagi karyawan Petrokimia Gresik.
swipe

Perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik (PG), membeli 10 unit GeNose C19, alat deteksi Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), senilai Rp620 juta.

Secara simbolis, GeNose C19 diserahkan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM, Paripurna, kepada Komisaris Utama Petrokimia Gresik, T. Nugroho Purwanto beserta Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih, di UGM Science Techno Park, Yogyakarta, Jumat (5/2).

"Ini merupakan bentuk apresiasi dan dukungan kami terhadap hasil riset anak bangsa. Petrokimia Gresik menjadi salah satu perusahaan di Indonesia yang menggunakan GeNose C19. Kami bangga dengan karya ini," ujar Nugroho.

Dia mengatakan, pengadaan ini merupakan implementasi komitmen Petrokimia Gresik dalam memerangi Covid-19, di mana perusahaan yang merupakan objek vital nasional tidak boleh terganggu operasionalnya dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional. Terlebih, sektor pertanian menjadi "tulang punggung" pemulihan perekonomian nasional pada 2021.

"Petrokimia Gresik mendapatkan amanah penyaluran pupuk subsidi paling banyak di antara anggota holding Pupuk Indonesia lainnya, yaitu 4,9 juta ton. Langkah pencegahan atau deteksi dini Covid-19 menggunakan GeNose C19 semakin relevan di Petrokimia Gresik," katanya.

Digna menambahkan, 10 unit GeNose C19 tersebut pada tahap awal akan digunakan untuk penapisan Covid-19 bagi karyawan organik maupun nonorganik di Petrokimia Gresik sehingga upaya pencegahan semakin ketat.

Dirinya menjelaskan, Petrokimia Gresik hingga kini terus melakukan tes massal dan penelusuran secara intensif. Dengan hadirnya GeNose C19, maka penggunaan tes cepat antigen hanya digunakan untuk penelusuran intensif dan tes massal memakai inovasi UGM. "Sehingga diharapkan cakupan massive testing bisa lebih banyak dengan biaya yang lebih efisien."

Digna melanjutkan, tidak ada keraguan sedikit pun bagi Petrokimia Gresik untuk menggunakan GeNose C19 karena telah melalui uji diagnostik hingga izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan UGM, akurasi alat ini mencapai 97%, sehingga membantu Petrokimia Gresik mencegah penularan Covid-19 di lingkungan perusahaan.

GeNose C19 merupakan alat deteksi Covid-19 dengan waktu pengecekan yang singkat, akurasi tinggi, dan berbiaya rendah. Perangkat tersebut disebut mampu mengidentifikasi SARS-CoV-2 dengan mendeteksi volatile organic compound (VOC) yang terbentuk lantaran adanya infeksi yang keluar bersama napas.

Orang-orang yang akan diperiksa menggunakan GeNose C19 terlebih dahulu diminta mengembuskan napas ke tabung khusus. Sensor-sensor dalam tabung lalu bekerja mendeteksi VOC. 

Kemudian, data yang diperoleh akan diolah dengan bantuan kecerdasan buatan hingga memunculkan hasil. Dalam waktu kurang dari dua menit, GeNose C19 bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.

Sementara itu, Paripurna berharap, akurasi GeNose ke depannya semakin tinggi serta dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit lain yang memiliki kemiripan yang sama. TBC, misalnya.

“Sehingga ke depan, pemilik alat ini tidak perlu membeli GeNose baru, cukup di-inject dengan sensor lain untuk dapat mendeteksi penyakit lainnya,” tandasnya.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan