close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Meski masih menguasai 100% saham PT Saka Energi Indonesia, namun PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) bakal melebur ke PT Pertamina (Persero). / Facebook PGN
icon caption
Meski masih menguasai 100% saham PT Saka Energi Indonesia, namun PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) bakal melebur ke PT Pertamina (Persero). / Facebook PGN
Bisnis
Rabu, 13 Februari 2019 19:51

PGAS bakal lebur Saka Energi ke Pertamina

Meski masih menguasai 100% saham PT Saka Energi Indonesia, namun PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) bakal melebur ke PT Pertamina.
swipe

Meski masih menguasai 100% saham PT Saka Energi Indonesia, namun PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) bakal melebur ke PT Pertamina (Persero).

Direktur Utama PGAS Gigih Prakoso mengatakan peleburan anak usaha PGN dengan induk usaha Migas itu dilakukan demi memperbaiki kinerja Saka Energi.

"Saka 100% masih di PGN, secara sub holding gas, kami kan lebih fokus transmisi distribusi dan ritel gas listrik. Jadi memang akan diintegrasikan dengan Pertamina, tapi masih dalam tahap pembicaraan," ujarnya di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta Pusat, Selasa (12/2).

Dia menjelaskan, untuk proses integrasi dengan Pertamina terlebih dahulu perlu melalui proses uji kelayakan atau due diligence dan perhitungan valuasi. Saat dicecar terkait target penyelesaian kedua proses tersebut, Gigih pun tidak dapat memberi kepastian waktunya.

"Masih dalam proses pembahasan awal. Belum tentu (tahun ini) tapi tergantung lah. Proses divestasi kan harus ada waktu terkait dan transaksi GCG (good corporate governance)-nya harus jalan, timeline harus kami sesuaikan," jelasnya.

Gigih menjelaskan dalam proses integrasi tersebut dimungkinkan ada proses pertukaran aset antara Pertamina dan Saka Energi. 

Dia menyebutkan fokus utama PGN saat ini ialah menyelesaikan 50% sisa proses pembayaran PT Pertamina Gas (Pertagas) dan empat anak usaha sebagai bagian dari proses pembentukan Holding BUMN Migas.

Isu dilepasnya Saka Energi semakin menguat setelah Holding BUMN Migas yang dipimpin Pertamina terbentuk pada 29 Juli 2018 lalu. Dengan holding itu, maka Pertamina sebagai Holding BUMN Migas mengarahkan PGN selaku sub-holding gas mengelola bisnis gas secara terintegrasi di Indonesia.

Pemberitaan yang semakin kencang ini mendorong PGN pada 24 Januari lalu untuk mengirim klarifikasi ke Bursa Efek Indonesia. PGN menjelaskan bahwa usaha yang dijalankan oleh Saka Energi saat ini memang kurang sejalan dengan pemetaan bisnis PGN setelah menjadi sub-holding gas.

Di samping itu, sepanjang tahun ini, PGN telah menargetkan pendapatan mencapai Rp5 triliun meningkat dari realisasi tahun lalu yaitu sebesar Rp4 triliun dengan laba US$ 150 juta. Hal ini karena volume permintaan akhir tahun lalu mengalami kenaikan. Untuk itu, restrukturisasi kepemilikan Saka Energi kepada Pertamina dianggap perlu demi mengurangi beban PGN.

img
Soraya Novika
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan