close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi. ist
icon caption
ilustrasi. ist
Bisnis
Senin, 20 Desember 2021 13:52

PGN raih pendapatan Rp30 triliun hingga triwulan III 2021

Posisi keuangan konsolidasian PGN per 30 September 2021, tetap menunjukkan posisi keuangan yang masih baik
swipe

PT PGN Tbk. menunjukkan kinerja positif di tengah pandemi Covid-19. Subholding gas PT Pertamina (Persero) itu membukukan pendapatan US$2.254,3 juta (sekitar Rp30 triliun) di triwulan III tahun ini dengan laba operasi US$326 juta. 

Pada periode yang sama, perseroan bisa mendongkrak laba yang didistribusikan ke induk menjadi US$286,2 juta, meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 sebesar US$53,3 juta.

Sekretaris Perusahaan PT PGN Tbk., Rachmat Hutama, mengklaim pencapaian ini terjadi karena kinerja operasional yang trennya positif dengan pernjualan gas selama periode Januari – September 2021 sebesar 873 BBTUD, naik jika dibandingkan volume niaga gas triwulan III 2020 sebesar 812 BBTUD (yoy).

"Untuk volume transmisi pada periode yang sama tahun 2021 sebesar 1.238 MMSCFD. Posisi PGN sebagai subholding gas Pertamina semakin memperkuat kinerja konsolidasi dan peningkatan pemanfaatan gas di sektor kilang, transportasi laut, dan tentunya kemudahan akses terhadap pasokan dari hulu," ujar Rachmat Hutama, dikutip Alinea.id, Senin (20/12).

Posisi keuangan konsolidasi PGN per 30 September 2021, kata dia, masih baik dengan total aset sebesar US$7.54 miliar, total liabilitas US$4.25 miliar, total ekuitas US$3.29 miliar, serta rasio lancar sebesar 2.24 kali. Begitu juga dengan saldo kas PGN per 30 September 2021 sebesar US$1,4 milliar dapat diproyeksikan masih dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang.

"Rasio debt service (EBITDA/(Beban Bunga + Pokok Pinjaman)) PGN sebesar 2.69 kali, memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi pembayaran bunga dan pokok pinjaman masih mencukupi," imbuh Rachmat.

Ini, klaim Rachmat, menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek masih sangat baik dengan tingkatan leverage PGN yang dicerminkan oleh rasio Debt-to-Equity (DER) per triwulan III 2021 sebesar 0,89 kali. Nilai ini masih dibawah batas financial covenant (maksimal 2,33 kali) yang disyaratkan oleh lender PGN.
  
"PGN masih dalam kondisi leverage yang baik, performance keuangan yang sehat sehingga jauh dari potensi rugi serta cukup terbuka ruang pendanaan eksternal untuk pengembangan perusahaan,'' ungkapnya.

Dengan kinerja upstream yang meningkat dan harga minyak yang terkoreksi, kata Rachmat, hal ini berdampak langsung terhadap kinerja Saka Energi afiliasi Subhoding Gas.

"Berdasarkan laporan keuangan Saka Energi, Triwulan III/ 2021, saldo kas Saka US$250.9 juta dan diproyeksikan dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang yang akan jatuh tempo pada Mei 2024. Kinerja keuangan Saka Energi triwulan III tahun ini juga juga memperlihatkan tren membaik dengan membukukan EBITDA US$174 juta," tutup Rachmat.

Saat ini rating PGN dari Moodys adalah BAA2 dan dari Fitch BBB- dengan outlook stable. Keduanya masih berada pada kategori investment grade. 

Dengan kinerja yang baik dan kendali di bawah Pertamina, jelas Rachmat, hal ini tidak mempengaruhi kemampuan PGN dalam memenuhi kewajiban utang-utangnya, dan tidak akan mempengaruhi posisi keuangan Pertamina lebih lanjut.

Secara grup, PGN juga mencetak volume upstream sebesar 6,46 MMBOE, regasification sebesar 88 BBTUD, LPG processing sebesar 101 TPD, dan Oil Transport sebesar 9.301 BOEPD.

Perseroan juga mampu meningkatkan pangsa pasar melalui penambahan jumlah pelanggan di berbagai sektor, sampai triwulan III 2021 telah melayani lebih dari 600 ribu pelanggan dengan cakupan jaringan pipa gas bumi sepanjang lebih dari 10.760 km.

img
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan