close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petugas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk memeriksa aliran gas pelanggan hotel Novotel di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (4/4)./Antara Foto
icon caption
Petugas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk memeriksa aliran gas pelanggan hotel Novotel di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (4/4)./Antara Foto
Bisnis
Sabtu, 28 November 2020 08:01

PGN raup pendapatan Rp31,51 T di kuartal III-2020

PGN Konsolidasi mencatat laba operasi sebesar US$315,49 juta.
swipe

Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berhasil membukukan pendapatan sebesar US$2.151 juta atau sekitar Rp31,51 triliun pada kuartal III-2020.

Pendapatan tersebut sebagian besar berasal dari kinerja operasional penjualan gas, sehingga PGN Konsolidasi mencatat laba operasi sebesar US$315,49 juta dan EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) sebesar US$601,91 juta.

Direktur Keuangan PGN, Arie Nobelta Kaban mengatakan, di tengah tekanan kinerja dikarenakan kondisi eksternal, PGN tetap berupaya menjaga kinerja operasional dan keuangan khususnya dalam melayani kebutuhan gas bumi nasional.

Selama periode Januari-September 2020, PGN berhasil menyalurkan gas bumi dengan volume distribusi sebesar 812 BBTUD, volume transmisi sebesar 1.276 MMSCfD, lifting minyak dan gas sebesar 5.260 MBOE, transportasi minyak sebesar 2.780 MBOE, pemrosesan LPG sebesar 34.206 TON, dan regasifikasi sebesar 93 BBTUD.

Dia juga mengungkapkan, pencapaian kinerja keuangan kuartal III-2020 sangat dipengaruhi kondisi perekonomian saat ini yang masih belum pulih terdampak pandemi Covid-19. 

Selain itu, pihaknya juga masih belum dapat meningkatkan permintaan gas bumi, karena harga migas dunia masih belum naik signifikan dan nilai kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang masih fluktuatif.

"Triple shock tersebut berpengaruh kepada bisnis PGN yaitu demand terhadap gas bumi, sektor hulu yang tergantung pada market terutama harga minyak dan gas serta harga LNG," ujar Arie dalam keterangan tertulis, Jumat (27/11).

Adapun bisnis distribusi PGN, walaupun terdapat pengaruh kondisi perekonomian saat ini, namun penurunan pendapatan dapat diikuti dengan penurunan beban pokok pendapatannya. 

Di samping itu sepanjang sembilan bulan tahun 2020 ini, perseroan telah melakukan upaya upaya efisiensi sehingga beban usaha perseroan dapat menurun sebesar US$107,5 juta. Faktor-faktor di atas menyebabkan laba konsolidasi yang diatribusikan ke entitas induk pada kuartal III-2020 menjadi sebesar US$53,3 juta. 

"Untuk saat ini sampai dengan akhir tahun, manajemen berupaya maksimal untuk meningkatkan pendapatan perseroan dan tetap disertai dengan efisiensi dari sisi biaya, sehingga di akhir tahun diharapkan kinerja keuangan menjadi lebih baik," katanya.

Arie menjelaskan, untuk posisi keuangan PGN konsolidasi saat ini dalam kondisi cukup baik dengan posisi kas dan setara kas per 30 September 2020 sebesar US$1,19 miliar. Posisi ini lebih baik jika dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2019 yaitu sebesar US$1,04 miliar.

Demikian juga kemampuan perseroan dalam memenuhi kewajibannya, masih baik dengan current ratio per 30 September 2020 sebesar 268%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan current ratio per 31 Desember 2019 sebesar 197%.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan