close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: dpr.go.id/Dok/Man
icon caption
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. Foto: dpr.go.id/Dok/Man
Bisnis
Jumat, 04 Oktober 2024 16:26

PKS apresiasi pemerintah tunda pembatasan BBM subsidi

Dikhawatirkan penerapan kebijakan ini akan memperparah kondisi ekonomi nasional yang sedang tertekan.
swipe

Kebijakan pembatasan BBM subsidi yang ditunda pelaksanaannya oleh pemerintah sudah tepat.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto, justru setuju kalau kebijakan pembatasan BBM bersubsidi itu dibatalkan. Apalagi sebelumnya Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebut kebijakan tersebut lebih tepat dilaksanakan awal 2025. 

Mulyanto khawatir penerapan kebijakan ini akan memperparah kondisi ekonomi nasional yang sedang tertekan.

"Menurut saya memang sebaiknya Pemerintah membatalkan rencana pembatasan BBM bersubsidi. Karena kalau ini dilakukan akan semakin memukul kelas menengah. Dan kalau maayarakat kelas menengah bermasalah akan berdampak pada aktivitas ekonomi secara luas," kata Mulyanto kepada wartawan, Kamis (3/10).

Mulyanto menyebutkan data mutakhir menunjukan terjadi penurunan jumlah kelas menengah yang ditandai dengan anjloknya jumlah pekerja formal dan meningkatnya jumlah pekerja informal.

Perbandingan data 2014-2019 dengan 2019-2024 menunjukan grafik terbalik. Periode 2014-2019 angkatan kerja Indonesia lebih banyak diserap sektor formal.

Sementara di periode 2019-2024 jumlahnya berbalik, angkatan kerja lebih banyak diserap sektor informal daripada formal.  Hal ini diperparah dengan banyaknya PHK terhadap buruh industri tekstil dan turunannya.

“Kondisi yang memprihatinkan ini jangan diperburuk dengan pembatasan BBM bersubsidi karena secara langsung akan memperlemah daya beli mereka yang sudah lemah," tegasnya.

Wakil Ketua FPKS DPR RI ini menyarankan sebaiknya kebijakan penting itu diputuskan oleh Pemerintahan baru yang akan dilantik pertengan Oktober 2024. 

“Dalam masa transisi kepemimpinan nasional seperti sekarang sebaiknya Pemerintahan Joko Widodo fokus menuntaskan sisa program yang sudah berjalan tanpa membuat kebijakan baru yang berpotensi menimbulkan masalah,” tutupnya.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan