PT PLN (Persero) bersama Pemerintah Kota Medan meresmikan pabrik pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) Plant di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun, Medan, Kamis (22/12).
Kehadiran BBJP Plant ini diharapkan menjadi alternatif solusi permasalahan sampah Kota Medan, serta mendorong percepatan net zero emission (NZE) dengan mengolah sampah menjadi bahan bakar pengganti batu bara (cofiring) untuk PLTU.
General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Utara (UIKSBU) Purnomo mengatakan, BBJP Plant di TPA Terjun, Medan, ini merupakan bentuk kepedulian PLN mengatasi permasalahan sampah. Selain itu, Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN ini, juga untuk mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang merupakan program pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Maka PLN menginisiasi dan melakukan perjanjian kerja sama dengan Pemerintahan Kota Medan dalam pemanfaatan sampah perkotaan menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) untuk pembangkit PLN, khususnya PLTU Pangkalan Susu, Sumatera Utara," ujar Purnomo dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id, Kamis (29/8).
Purnomo berharap BBJP Plant di TPA Terjun ini terus berkembang dengan adanya penambahan mesin dan perluasan area. Karena, setelah selesai pilot project PLN ini, pengelolaan BBJP Plant TPA Terjun akan diserahkan ke Pemkot Medan agar bisa dikomersialisasi dan menambah pendapatan anggaran daerah. Selain itu, inisiatif BBJP Plant mampu menggerakkan keterlibatan masyarakat yang secara langsung juga menggerakkan ekonomi dengan menciptakan nilai dari sampah sebagai limbah menjadi produk pelet biomassa yang memiliki nilai tambah bagi masyarakat.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemerintah Kota Medan Syarifuddin Irsan Dongoran mewakili Wali Kota Medan berharap kolaborasi antara Pemkot Medan dengan PLN ini mampu jadi salah satu solusi permasalahan sampah di Kota Medan.
"BBJP Plant kami harap akan mampu jadi solusi limbah sampah jadi bahan yang bermanfaat bagi alam dan lingkungan. BBJP ini bersifat mendaur ulang limbah sampah diubah jadi bahan bakar pengganti bahan fosil maka harapan semakin terbuka untuk menyelamatkan bumi dari penggunaan bahan bakar fosil," tutur Syarifuddin.
Diperkirakan, nantinya pabrik BBJP ini akan menyerap 5 ton sampah segar dari TPA Terjun setiap harinya untuk diolah menjadi bahan bakar pengganti batu bara di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Sampah yang bisa diolah untuk jadi BBJP adalah sampah yang berasal dari tanaman, sampah dapur organik, dan sampah plastik.
Upaya PLN bersama Pemerintah Daerah ini mewujudkan komitmen bersama terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam mendukung lingkungan yang bersih dan menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.