PT. PLN (Persero) tengah menyiapkan infrasruktur cas kendaraan listrik buatan dalam negeri. PLN menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, disingkat BPPT, dan PT LEN Industri (Persero), untuk memproduksi stasiun pengisian kendaraan listrik umum atau SPKLU yang menjadi program pemerintah.
General Manager PLN Unit Distribusi Jakarta Raya, Muhammad Ikhsan Asaad mengatakan, saat ini pihaknya telah membangun SPKLU di enam kota. Pembangunan telah dimulai sejak 27 Oktober 2019 lalu.
"Tahun 2020 akan diperluas menjadi 154 lokasi lagi," kata Ikhsan di Bandung, Jumat (29/11).
SPKLU yang dibangun diperuntukkan bagi kendaraan roda empat atau lebih, dan kendaraan roda dua. SPKLU pengisian cepat disiapkan untuk kendaraan roda empat atau lebih. Adapun untuk kendaraan roda dua, SPKLU yang akan digunakan adalah yang memiliki sistem pengisian normal.
Menurutnya, saat ini PLN bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia tengah membahas ihwal tarif yang akan dibebankan pada masyarakat. Meski belum menyebut perkiraan harganya, Ikhsan mengatakan sistem pembayaran akan menerapkan skema top up.
"kami bangun di Aeon BSD, Senayan City, dan Plaza Senayan untuk SPKLU pengisian cepat," kata Ikhsan.
Dia berharap ketersediaan fasilitas SPKLU sistem cepat akan semakin merangsang pertumbuhan kendaraan listrik di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Hal ini mengingat mengingat ketersediaan bahan bakar fosil saat semakin terbatas.
Dia juga mengatakan, SPKLU ini nantinya dapat dikelola langsung oleh PLN atau dengan skeman corporate on corporate operate alias COCO. Namun PLN juga mempertimbangan operasionalisasi dilakukan dengan mitra kerja atau menggunakan skema partner on partner operate atau POPO.
PLN telah menempatkan 1.900 SPKLU yang tersebar di lokasi berbeda di Jakarta. SPKLU tersebut sudah dimanfaatkan oleh pengguna sepeda listrik dan pedagang di sekitar lokasi.